SINTANG, KALBAR- Warga di Kelurahan Menyumbung Tengah, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, mengambil langkah drastis sebagai bentuk protes terhadap kondisi jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki oleh Pemerintah Kabupaten Sintang.
Pada Selasa 7 Mei 2024, dua pohon pisang ditanam secara sengaja di tengah ruas jalan yang rusak sebagai simbol ketidakpuasan mereka terhadap kondisi infrastruktur yang memprihatinkan.
Edi, salah satu warga setempat, menyatakan bahwa tindakan menanam pohon pisang tersebut bukanlah hal yang dilakukan secara spontan.
“Ini karena sudah wajar kalau warga tanam pohon pisang itu. Karena jalan ini sudah sekian tahun tidak dikerjakan,” ujar Edi kepada awak media.
Dia mengatakan ruas jalan tersebut sudah ditimbun lebih dari 2 tahun, tapi sampai sekarang belum ditindaklanjuti lagi. Kondisi jalan mengakibatkan arus lalulintas terganggu.
“Ini merupakan bentuk protes dari warga, terutama warga Kampong Seberang. Keluhan sudah terlalu lama. Bahkan tahun lalu, sudah ada demo di ujung jembatan namun belum ada tindaklanjutnya untuk pengerjaan jalan ini,” tambahnya.
Bukan hanya itu, jembatan Sungai Pembunuh juga hancur dan belum diperbaiki. Untuk bisa digunakan, warga bahkan melakukan swadaya untuk memperbaikinya agar bisa dilewati oleh motor.
Oleh karena itu, Diharapkan dengan adanya protes ini, Pemerintah Kabupaten Sintang segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jalan dan memenuhi kebutuhan infrastruktur yang menjadi hak masyarakat.
“Harapan kami, pembangunan dan perbaikan dapat segera dilaksanakan. Terutama karena jalan ini menuju Keraton dan berada di dalam kota,” pungkasnya.
Plt Kepala Dinas Perkerjaan Umum, Kabupaten Sintang, Mursalin mengatakan bahwa ruas jalan tersebut sudah dianggarkan pada tahun 2024 ini dan masih menunggu proses lelang.
“Ada, lagi persiapan utuk proses lelangnya,” singkatnya.