SINTANG, KALBAR- Desa Kerapa Sepan Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang sudah resmi menyandang status desa mandiri pada tahun 2023.
Kepala Desa Kerapa Sepan, Robi Darmawan mengatakan status desa mandiri berhasil dicapai sesuai dengan target dimasa awal kepemimpinannya selaku kepala desa setempat.
“Harapannya menjadi desa mandiri bukan hanya sekedar icon semata melainkan diimbangi dengan hasil dan manfaatnya bagi warga desa.
Artinya dengan menjadi desa mandiri kesejahteraan masyarakat bisa lebih diperhatikan. Bisa kita bangun dengan baik segala sesuatunya terutama peningkatan ekonomi dan pembangunan,” ujar Robi, Rabu 1 November 2023.
Pemerintah Desa Kerapa Sepan akan memperkuat ekonomi masyarakat melalui pembangunan kebun sawit bagi setiap kepala keluarga. Mekanismenya warga hanya menyiapkan lahan kebun dan tenaga untuk mengerjakannya.
“Desa mensupport pembangunan kebun masyarakat dengan memberikan bantuan bibit, pupuk dan racun. Target kita setiap kepala keluaga 1 hektar kebun sawit,” kata Robi.
Namun untuk memastikan pembangunan kebun masyarakat berjalan lancar, pemerintah desa membagi pembangunan kebun menjadi dua tahap yakni setengah hektar pada tahap petama dan setengah hektar lagi pada tahap selanjutnya. Saat ini bantuan pupuk, racun dan bibit sudah sudah disalurkan kepada warga untuk tahap pertama.
“Kita targetkan tahap pertama ini selesai tahun 2025, karena tahap pertama ini kita mulai dengan setengah hektar dulu. Setelah tahun 2025 kita akomodir setengah hektar lagi,” ungkap Robi.
Pertimbangannya dengan setengah hektar pembangunan pada tahap pertama kemampuan desa untuk mensupport pupuk dan racun secara bergulir setiap tahunnya tidak terkendala sehingga pembangunan kebun dapat lebih mudah berhasil.
“Artinya kita mengukur kemampuan desa dalam mensupport pupuk dan racun hanya mampu pada pembangunan kebun seluas setengah hektar dulu. Kalau kita paksakan bangun langsung satu hektar kemungkinan desa tidak mampu suplay kebutuhan racun dan pupuk sesuai standarnya, akhirnya kebun itu akan terlantar. Itu yang kita hindari. Maka kita bagi dua tahap untuk pembangunan kebun,” jelas Robi.
Oleh karenanya, Robi berharap dengan mandirinya desa, warga setempat bisa mandiri secara ekonomi, khusunya dari hasil kebun yang difasilitasi oleh desa.
“Sekarang 80% sudah tertanam dan akhir tahun ini juga kita akan kita salurkan pupuk dan racun. Perkiraannya mulai kita drop mungkin bulan November ini,” ujar Robi.
Robi yakin program desa untuk masyarakat ini dapat berhasil. Selain memberikan bantuan pupuk dan racun secara bergulir, masyarakat juga diberikan penyuluhan tentang teknik berkebun sawit.
“Sehingga kebun masyarakat nanti bisa betul betul produktif dan Hasilnya nanti pun akan dikelola sepenuhnya oleh bumdes,” pungkasnya.