SINTANG, KALBAR- Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sintang, Helmi mengatakan permintaan kebutuhan darah mengalami peningkatan semejak wabah Demam Berdarah Dengue (DBD).
“Biasanya permintaan darah berkisar 100 hingga 150 kantong perbulan. Semejak wabah DBD permintaan kebutuhan darah diatas 150 kantong,” kata Helmi di Kantor Bupati Sintang, Rabu 18 Oktober 2023.
Meski begitu kebutuhan stok darah di Kabupaten Sintang masih bisa diatasi. “Cuma dengan meningkatnya DBD ini kita agak kewalahan, terutama kawan kawan-kawan di UTD (Unit Tranfusi Darah) Rumah Sakit. Artinya dengan adanya DBD ini permintaan darah meningkat baik untuk pasien dari kecamatan maupun dalam kota Sintang ditambah pasien dari kabupaten terdekat,” kata Helmi.
Untuk mengatasinya, PMI bekerjasama dengan UTD RSUD Ade M Djoen Sintang mengadakan jemput bola kegiatan donor darah ke berbagai tempat diantaranya berkolaborasi dengan TNI, Polri, perusahaan maupun organisasi kemasyarakatan.
“Kendalanya saat ini kita kekurangan sarana, prasarana dan tenaga kesehatan. Kan yang boleh mengambil darah diluar UTD inikan PMI, sementara PMI belum ada tenaga kesehatan untuk kegiatan diluar. Jadi PMI harus bekerjasama dengan UTD RSUD Ade M Djoen Sintang,” terang Helmi.
Kekurangan yang ada ini mengakibatkan kegiatan donor darah diluar UTD terkendala dan PMI Sintang tidak bisa bergerak sendiri tanpa bekerjasama dengan UTD Rumah Sakit.
“Misalnya ketika kita mau kegiatan donor darah diluar, tapi kawan kawan tenaga kesehatan di rumah sakit sedang bertugas jadi tidak bisa kita bawa keluar,” ujar Helmi.
Namun dengan kondisi keterbatasan yan ada dan dengan mewabahnya DBD di Sintang kebutuhan darah masih bisa teratasi.
“Selain jemput bola donor darah ke lapangan, pasien yang memerlukan darah terutama keluarganya bisa donor darah langsung di UTD Rumah Sakit,” kata Helmi.
Kemudian untuk mengatasi kekurangan stok darah PMI Sintang juga sudah membuat grup WA (Whatapps) yang di kelola oleh PMI. Grup tersebut menghimpun data pendonor beserta golongan darahnya.
“Biasanya kalau ada masyarakat yang memerlukan donor darah dan apabila di Rumah Sakit tidak tersedia golongan darah yang diperlukan biasanya kita menghubungi pendonor dengan golongan darah yang dibutuhkan,” kata Helmi.
Meski begitu orang yang hendak mendonorkan darah wajib melalui skrining kesehatan guna memastikan seseorang itu layak mendonorkan darah.
“Karena ada syarat-syarat tertentu yang menyatakan seseorang itu layak atau tidak untuk mendonorkan darahnya,” kata Helmi.