10 Ton Beras Disiapkan untuk Operasi Pasar di Pasar Masuka

oleh
Kepala Disperindagkop Sintang, Arbudin

SINTANG, KALBAR- Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan melaksanakan operasi pasar di Pasar Masuka Sintang, pada Selasa 10 Oktober 2023 besok.

Sedikitnya ada 3 komoditi untuk operasi pasar dalam rangka penanganan inflasi daerah, yakni beras, gula dan minyak goreng. Khusus beras, pemerintah sudah menyiapkan 10 ton untuk operasi pasar.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Sintang, Arbudin mengatakan operasi pasar tersebut merupakan upaya intervensi untuk mencegah kenaikan harga lebih besar khusunya komoditi beras.

“Harga beras di Sintang cenderung naik dalam minggu-minggu terakhir ini. Kita di support Pemerintah provinsi. Besok ada 10 ton beras yang akan kita drop ke pasar dalam rangka operasi pasar,” kata Arbudin kepada media ujungjemari.id, Senin 9 Oktober 2023.

Konsumen yang berminat bisa datang ke Pasar Masuka mulai pukul 07.00 WIB dengan membawa kartu identitas. Setiap konsumen dibatasi hanya boleh membeli 2 karung beras kemasan 5kg, 2kg gula dan 2 liter minyak goreng. Adapun harga komoditi lebih murah dari harga pasar, yakni beras kemasan 5kg Rp 60.000, minyak goreng kemasan 1 liter Rp 16.000 dan gula pasir kemasan 1kg Rp 14.000

“Tanggal 13 Oktober 2023 mendatang ada jadwal kunjungan Gubernur Kalimantan Barat ke Sintang kemungkinan juga akan ada operasi pasar,” tambahhya.

Menurut Arbudin cadangan beras daerah masih tersedia untuk tiga bulan kedepan. Kenaikan harga beras salah satunya dipicu meluasnya isu kelangkaan beras. Idealnya kenaikan harga beras berkisaran antara 100 sampai 200 hingga 300 rupiah. Kenaikan harga diatas Rp1.000 sudah sangat tinggi.

“Ada ketakutan kita akan langkanya beras padahal stok masih ada . Mudah mudahan dengan intervesi pasar yang masif ini kita berupaya mencegah kenaikan harga beras yang lebih tinggi lagi,” harapnya.

Pihaknya kata Arbudin gencar melakukan sidak kelapangan untuk memastikan tidak adanya penimbunan beras oleh oknum tertentu.

“Beberapa waktu lalu kita sudah melakukan sidak, tidak didapati terjadi penimbunan komoditi beras. Nanti setelah operasi pasar kita juga akan tetap melakukan sidak lagi secara terpadu,” bebernya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *