Pemerintah Dinilai Tidak Serius Tindaklanjuti Kebutuhan Masyarakat

oleh
Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Sintang, Santosa

SINTANG, KALBAR- Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Santosa kembali menyuarakan pembangunan Jembatan Sungai Emang Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat.

Pasalnya hingga saat ini belum ada penanganan yang dilakukan oleh pemerintah.

Santosa mengungkapkan dirinya sudah mengusulkan pembangunan jembatan tersebut diberbagai kesempatan, bahkan dalam pandangan umum fraksi DPRD beberapa waktu lalu. Namun ia kecewa karena belum ada tanda tanda pembangunan jembatan akan direalisasikan. Ia pun menilai pemerintah tidak serius menindaklanjuti kebutuhan masyarakat tersebut.

“Jembatan Sungai Emang sudah roboh diterjang banjir pada awal tahun 2021 lalu. Sampai hari ini kita belum melihat titik terang penanganannya baik dari BPBD itu sendiri,” ungkap Santosa di DPRD Sintang, Kamis 24 November 2022.

Padahal, kata dia tim BPBD Sintang sudah langsung meninjau kondisi jembatan paska roboh diterjang banjir. Pemerintah melalui instansi tersebut berjanji akan melakukan penanganan.

“Tapi kita kecewa hingga hari ini belum direalisasikan pembangunannya, hanya janji kosong belaka,” ujar Santosa.

Mestinya lanjut dia pembangunan jembatan tersebut dapat diakomodir melalui dana belanja tak terduga (BTT). Karena keberadaan jembatan Sungai Emang kebutuhan prioritas masyarakat. Sayangnya pemerintah dinilai lambat merespon hal tersebut.

“Faktanya hingga hari ini belum ada anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan jembatan. Dinas terkait kita anggap tidak serius menindaklanjuti kebutuhan masyarakat ini. Bahkan untuk membangun jembatan darurat masyarakat harus swadaya,” ungkap Santosa.

Wakil Rakyat dari daerah pemilihan Kecamatan Kayan Hulu dan Kayan Hilir ini berkomitmen akan terus menyuarakan pembangunan Jembatan Sungai Emang sampai terealisasi.

“Ini akan kita tanyakan kembali kepada BPBD karena memang kita melihat sama sekali dinas ini tidak serius bekerja,” ucapnya.

Usulan akan pembangunan jembatan Sungai Emang sudah berkali-kali ia sampaikan melalui lembaga DPRD. Namun dirinya merasa tidak puas dengan jawaban pemerintah.

“Setiap rapat kita sampaikan kepada kepala BPBD Sintang tetapi jawabannya tidak memuaskan, selalu ngambang, tidak ada kepastian,” tuturnya.

Jembatan Sungai Emang, lanjut Santosa merupakan urat nadi masyarakat setempat, Jembatan ini merupakan akses utama yang menghubungkan tiga desa di kecamatan Kayan Hilir, yakni Desa Sungai Emang, Landau Beringin dan Tertung Mau. Oleh karenanya Santosa mengharapkan keseriusan pemerintah menindaklanjuti kebutuhan masyarakat tersebut.

“Ini akses vital masyarakat. Sebagian besar aktivitas masyarakat melalui jembatan ini. Akses utama bagi anak-anak berangkat sekolah maupun masyarakat pergi bekerja,” tukasnya.

Wakil Bupati Sintang, Melkianus menyampaikan pembangunan kembali jembatan di Desa Sungai Emang Kecamatan Kayan hilir akan diusulkan melalui anggaran rekonstruksi bencana pada Badan Penanggulangan Bencana Nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *