SINTANG, KALBAR- Beberapa wilayah di Kabupaten Sintang masih dilanda banjir. Meski sempat surut beberapa waktu lalu, banjir kembali naik paska terjadinya curah hujan yang cukup tinggi beberapa hari terakhir.
Meski tidak separah tahun 2021 lalu, banjir saat ini sudah merendam beberapa ruas jalan di sepanjang bantaran sungai, pemukiman masyarakat hingga kantor pemerintahan.
Seperti yang terjadi di kelurahan ladang kecamatan Sintang, aktivitas di kantor yang berada di bantaran sungai tersebut lumpuh.
Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang Santosa mengaku prihatin dengan peristiwa yang kembali melanda Kabupaten Sintang namum ia mengimbau desa dan kelurahan yang terdampak banjir harus tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat. Menurutnya banjir tidak boleh dijadikan alasan terputusnya pelayanan kepada masyarakat.
“Intinya kelurahan maupun desa yang terdampak banjir harus tetap, memberikan pelayanan kepada masyarakat,” kata Santosa kepada sejumlah awak media saat ditemui di DPRD Sintang, Rabu 23 November 2022.
Untuk itu, lanjut wakil rakyat daerah pemilihan Kecamatan Kayan Hulu dan Kecamatan Kayan Hilir ini, agar pelayanan masyarakat dapat berjalan pihak terkait harus mencari tempat sementara yang bisa digunakan untuk pelayanan sembari menunggu air surut.
“Solusinya kalau memang tempat pelayanan nya banjir, carilah tempat sementara yang bisa digunakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Karena tidak boleh pelayanan itu terputus,” tegasnya.
Dewasa ini pelayanan administrasi sangat penting, maka dari itu ditegaskannya lagi banjir tidak boleh jadi alasan pelayanan tidak berjala.
“Fungsi administrasi sangat dibutuhkan dan sudah menjadi penopang hidup. Maka pelayanan terhadap masyarakat harus dipastikan tetap berjalan,” kata Santosa.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB) ini mengatakan banyak pihak yang terkendala administrasinya tidak bisa mendapat pekerjaan. Oleh karenanya pelayanan masyarakat yang terhenti dinilai dapat menghambat fungsi administrasi dan berpotensi merugikan masyarakat.
“Ndak ada alasan pelayanan terputus karena banjir dan sebagainya. Maka kita imbau kepada seluruh Kelurahan dan desa yang terdampak banjir carilah tempat alternatif sementara untuk memberikan pelayananan. Jangan hanya gara-gara banjir jadi alasan tidak melayani masyarakat. Pelayanan masyarakat harus dipastikan berjalan, karena mereka sudah digaji,” pungkasnya.