SINTANG, KALBAR- Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan Pemerintah Kabupaten Sintang beserta TNI Polri terus gencar melakukan pencegahan penyebaran Virus Coron di Kabupaten Sintang. menegaskan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang, tidak pernah lengah dalam melakukan pencegahan dan penanganan virus corona..
“Sintang pada dasarnya tidak pernah lengah, lah. Karna kita punya satgas yang selalu waspada. Lonjakan kasus konfirmasi yang terjadi di Sintang, karena Satgas melakukan test, treatmen dan telusur (3T) dengan baik. Kita punya tim dinkes maupun rumah sakit yang super, lah menurut kita, ya kan,” ujar Jarot
Jarot menilai langkah penanggulangan corona yang diambil Kabupaten Sintang. Bahkan Pemerintah sudah menyiapkan test, treatmen dan telurus sebanyak-banyaknya. Hasilnya, Satgas punya grafik harian dan mingguan yang memadai.
Kemudian, sarana dan prasana pendukung lainnya juga mencukupi, seperti ketersediaan kit rapid antigen, bahkan 3 unit alat PCR. Pemerintah juga sudah menyiapkan sarana prasana ruang isolasi dengan sarana penunjang medis yang lengkap.
“Sintang kasusnya sangat banyak ini mustahil ditemukan kalau tidak kita lakukan tes sebanyak-banyaknya. Kita kan sampai 10 ribuaan untuk sampel swab pcr, maupun antigen. Kita lakukan traccing benar, sehingga kasus yang ada di sintang itu, kasus asli,” ujarnya.
Jarot meastikan data perkembangan kasus di Sintang sangat rill,yTidak ada yang dikurangi, tidak ada yang ditambah. “Pokoknya, apa adanya. Kita mengurai data rill data yang kita pakai selama ini untuk evaluasi penanggulangan corona,” jelas Jarot.
Jarot meminta agar Satgas Penanganan Covid-19 memberikan edukasi kepada masyarakat. Sebab, Jarot merasa tingkat kewaspadaan masyarakat kini rendah tentang resiko terpapar corona. Mereka berfikir, sudah ada program vaksinasi.
“vaksinasi itu membutuhkan waktu cukup lama untuk membetuk imunitas tubuh, vaksinasi juga dilakukan dua kali pada tiap orang. Vaksinasi hanya menguragi resiko tertular 60 persen saja. Jado tolong diedukasi masyarakat, sehingga persepsi mereka tentang resiko terkena corona menjadi tinggi lagi. Karena sekarang sudah rendah,” pungkasnya. (Tim-Red)