SINTANG, KALBAR– Musibah kebaran kerap terjadi di wilayah Kabupaten Sintang tahun 2021 ini. Musibah kebakaran kembali terjadi di Sintang yang menghangsukan 60 unit ruko di Sungai Durian, Kelurahan Kapuas Kanan Hulu, Kecamatan Sintang, Rabu malam 8 Juni 2021.
Salah satu penyebab munculnya si jago merah yang belum tertangani dengan maksimal ialah faktor hubungan arus pendek atau korsleting. Dengan adanya kejadian tersebut, Wakil Bupati Sintang Sudiyanto meminta masyarakat agar selalu waspada. Salah satunya antisipasi yang bisa dilakukan adalah memerhatikan instalasi listrik.
“Saya mau mengingatkan warga Kabupaten Sintang agar memperhatikan instalias listrik dirumah secara berkala, misalnya usia kabel yang digunakan di rumah. Meskipun kabel yang dipasang sudah SNI, harus tetap selalu di pantau. Soal usia kabel ini, kita sering lengah dan lemah,” imbau Sudiyanto di sela meninjau lokasi kebakaran, Kamis 9 Juni 2021.
“Tapi bukan saya mengatakan bahwa kebakaran ini disebabkan kabel, tidak. Tetapi soal usia kabel ini baik kalau kita perhatikan ke depannya. Kalau kabel sudah tua, ada baiknya diganti yang baru dan sudah Standar Nasional Indonesia atau SNI,” saran Sudiyanto.
Ia juga pesan dalam pemasangan instalasi listrik, hendaknya dipercayakan pada perusahaan biro instalatir / konsuil yang terdaftar resmi dalam Asosiasi yang ada serta terdata di PLN. Ia juga mengimbau jangan menggunakan material listrik sembarangan yang tidak standar, walaupun harga material tersebut murah. “ Gunakan yang memiliki berkualitas untuk keamanan,” pesannya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Sintang Martin Nandung menyampaikan bahwa pada saat kebakaran, Damkar Pemkab Sintang menurunkan 6 unit mobil pemadam kebakaran dibantu juga Busera, TNI dan Polri.
“Kami mengalami kendala saat pemadam kebakaran tadi malam seperti kurangnya ketersediaan air di sekitar lokasi kebakaran. Sehingga tim pemadam kebakaran harus mengambil air ke Sungai Kapuas, untungnya air sungai sedang naik sehingga lebih mudah menjangkaunya,” terang Martin.
Kendala kami yang lain adalah banyaknya warga yang berbondong-bondong memadati lokasi kebakaran. Sehingga menyulitkan akses keluar masuk kendaraan saat mengambil air di Sungai Kapuas. “Seharusnya warga memberikan ruang kepada mobilitas kendaraan,” sesalnya. (*)