Calon Ibukota Sepauk Hulu Kekurangan Jaringan Telekomunikasi

oleh
FOTO : Bupati Sintang, Jarot Winarno

SINTANG, KALBAR- Desa Sekubang, Kecamatan Sepauk rencananya bakal menjadi ibu kota Kecamatan Sepauk Hulu. Saat ini di Desa Sekubang masih kekuraga jaringan telekomunikasi.

Bupati Sintang, Jarot Winarno meminta Pemerintah Pusat (Pempus) melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI untuk membangun infrastruktur jaringan telekomunikasi, khususnya di Desa Sekubang, Kecamatan Sepauk.

Infrastruktur tersebut sangay butuhkan, terutama untuk memeberikan pelayanan publik yang saat ini dilakukan melalui digitalisasi. Bupati Jarot  mengaku bahwa telah mengirim surat langsung ke Menkominfo RI terkait infrastruktur telekomunikasi di Sekubang.

“Kami juga menyurati Menkominfo soal ini, dan mudah-mudahan pembangunan tahap selanjutnya dapat dialokasikan khusus untuk Sekubang ini,” kata Jarot, Selasa 15 Juni 2021.

Pemkab Sintang kata Jarota sudah membangun sebuah puskesmas megah di Sekubang. Tentunya membutuhkan dukungan jaringan telekomunikasi untuk mengoptimalkan pelayanan. “Jadi, Sekubang ini kita minta prioritaskan lah ya,” imbuhnya.

Pemerintah Kabupaten Sintang mendapatkan alokasi pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi berupa 163 tower BTS USO.  Sebagai langkah awal, pembangunan tahap pertama dilakukan di Kecamatan Kayan Hulu sebanyak 34 tower. Sedangkan tahap kedua, ada 129 tower lainnya akan dibangun di kecamatan termasuk sepauk. Namun Desa Sekubang, Kecamatan Sepauk yang belum mendapatkan alokasi tower BTS.

Sementara  beberapa desa tetangga dengan Sekubang mendapatkan alokasi pembangunan tower ini. Seperti Desa Bernayau, Libau, dan Nanga Pari.

“Solusi awalnya untuk Sekubang dan Landau Panjang mereka akan coba buat sistem jaring laba-laba, seperti di Libau, Kemantan, Bernayau dan Nanga Pari itu, sehingga bisa mengcover seluruh desa yang ada,” ungkapnya.

Kendati demikian, Bupati Jarot mengingatkan kepada masyarakat tiap desa yang mendapatkan alokasi pembangunan tower BTS USO ini, agar dapat menjaga dan merawatnya sehingga infrastruktur jaringan telekomunikasi yang dibangun ini dapat tetap digunakan masyarakat.

“Kalau sudah dibangun, ya tolong dijaga dan dirawat. Ini juga untuk mempermudah masyarakat dalam menikmati sinyal telekomunikasi,” pungkasnya. (Tim-Red)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *