Zona Orange, Sintang Belum Bisa Laksanakan Pembelajaran Tatap Muka

oleh
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Lindra Azmar

SINTANG, KALBAR– Pandemi Corona Virus Desease (Covid-19) berdampak pada dunia pendidikan. Pemerintah memutuskan meniadakan kegiatan pembelajaran tatap muka di kelas untuk seluruh satuan pendidikan segabai upaya mengantisipasi laju penularan virus corona. Sebagai solusi pemerintah membuat kebijakan agar siswa belajar dari rumah, polanya pun beragam, ada yang luring maupun online.

“Siswa, siswi di Sintang belajar dari rumah semenjak pandemi Covid-19. Daerah yang mudah mengakses internet, proses belajar mengajar dilakukan secara online. Sementara bagi daerah yang tak ada jaringan internet, terpaksa disiasati dengan luring dan jemput bola. Seperti itulah dunia pendidikan di Sintang ini pada masa Pandemi Covid-19,” terang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Lindra Azmar, senin 22 Juni 2021.

Lindra Azmar merasa dunia pendidikan berduka akibat dampak virus corona selama hampir satu tahun. “Hampir 1 tahun belum selesai corona, dunia pendidikan boleh dikatakan berduka dampak daripada corona,” kata Lindra.

Dia menerangkan Kabupaten Sintang, tidak termasuk daerah yang direkomendasikan untuk menggelar belajar tatap muka di kelas oleh Gubernur Kalbar, karena masih dikategorikan zona orange tingkat resiko kenaikan kasus Covid-19.

“Kebijakan pemerintah bahwa kita belum dibolehkan untuk tatap muka sepanjang belum zona kuning atau hijau. Satuan pendidikan masih belajar dari rumah. Sintang perkembangan zona fluktiatif, kita sempat kuning, kembali ke orange,” ungkapnya.

Lindra mengaku kerap menerima pertanyaan perihal kapan sekolah tatap muka dibuka,, namun  pemerintah daerah tak bisa berbuat banyak. Semuanya berdasarkan keputusan pemerintah provinsi dengan pertimbangan zonasi wilayah.

“Kami sering ditanya oleh warga sekolah, teman pengawas, termasuk masyarakat, kapan sih, anak kita bisa sekolah tatap muka? Sudah dua kali SKB 4 mentri, digaris bawahi boleh tatap muka catatan kuning dengan protokol kesehatan. Kita pernah uji coba saat sekolah tatap muka saat zona kuning, begitu kita mulai kelas 9 percontohan smp 1 dan smp 2 pasyacataseta hanya sebulan, kita off kan karena kasus corona melonjak. Sampai sekarang masih belajar dari rumah,” ujarnya.

Pada dasarnya kata lindra pihaknya siap melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. “kalau dapat ijin tentu kita harus siap, namun fakta sekarang belum  dapat kita lakukan karena kita masih dikategorikan zona orange,” terangnya,. (Tim-Red)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *