Kasus Menurun, Sintang Kantongi Zona Kuning Penyebaran Covid-19

oleh
FOTO : Bupati Sintang, Jarot Winarno

SINTANG, KALBAR- Kasus konfirmasi covid-19 di Kabupaten Sintang mengalami penurunan yang cukup baik seminggu terakhir ini. Penurunan jumlah kasus mingguan tersebut menggeser status Kabupaten Sintang yang semula  bertengger di zona orange menjadi zona kuning atau zona resiko rendah.

Bupati Sintang Jarot Winarno mengingatkan masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan meski kasus mingguan covid-19 terjadi penurunan. Masyarakat harus selalu mematuhi protokol kesehatan yang dikenal dengan 5M  yakni menggunakan masker mencuci tangan menjaga jarak menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

“Korona masih ada sungguh  Sintang telah masuk zona resiko rendah. Kasus mingguan mulai menurun dan angka kematian mingguan juga turu,  tetap disiplin protokol 5M, tingkatkan imunitas kita dengan olahraga dan makan yang bergizi,” pesan Jarot Senin 7 Juni 2021.

“Terima kasih kerja keras dan keikhlasan masyarakat menerapkan protokol 5m. Kerja keras Satgas covid 19 dan seluruh tim medis dan terutama terima kasih pada cek poin sepulut yang berhasil mencegah 167 orang positif  covid-19 masuk diam-diam ke Sintang,” ucapnya.

Jarot mengatakan penyekatan kendaraan di Desa Sepulut selama 26 hari lalu cukup efektif mencegah masuknya covid-19 dari luar kabupaten Sintang. Selama 26 hari Satgas Covid-19 berhasil menjaring 167 orang terinfeksi covid-19 berdasarkan swab antigen.

“Cek poin 10 sudah kita tutup harapan kita adalah pelaksanaan PPKN mikro mulai dari RT RW desa dan kelurahan.  Jaga daerah kita dari perjalanan dari luar Sintang yang datang ke tempat kita,” tegas Jarot.

Bupati Sintang dua periode ini juga mengingatkan kepada masyarakat supaya segera menghubungi petugas medis bila mengalami gejala yang mengarah kepada covid-19. Kasus kematian dipicu karena pasien baru menemui petugas medis setelah kondisi parah. Jarot mengimbau agar hal serupa tidak kembali terulang.

“Keluarga kita yang menunjukkan gejala awal covid 19 segera minta mereka berobat ke puskesmas . Tingginya angka kematian bulan Mei dan Juni ini karena pasien yang terlambat dibawa ke rumah sakit. Pasien masuk rumah sakit sudah dalam keadaan parah maka jaga diri kita keluarga dan tetangga kita jangan sampai terlambat, dan  disiplin protokol kesehatan,” tegasnya. (Tim-Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *