Bupati Sintang Minta Generasi Muda Perkuat Soft Skill

oleh
Bupati Sintang, Jarot Winarno. (Dok: Istimewa)

SINTANG, KALBAR- Bupati Sintang, Jarot Winarno, mengatakan saat ini ada dua tantangan yang merubah segala gaya kehidupan,  yakni distruksi teknologi dengan adanya revolusi industri 4.0 dan distruksi pandemi corona. Sehingga di perlukan terobosan dan innovasi dalam melakukan perubahan di bidang kehidupan.

Oleh sebab itu, generasi sekarang tinggal memilih mau menolak dan mengingkari adanya perubahan. Sebab, perubahan dapat mendatangkan hal yang buruk. Meski begitu, bila mampu beradaptasi perubahan ternyata mendatangkan sesuatu yang baik.  Generasi muda harus mampu mencium adanya perubahan dengan cepat dan segera bergegas mengambil tindakan.

“Kalian mahasiswa-mahasiswa Staima Sintang ini tinggal memilih tipe-tipe yang mana tadi yang saya sebutkan diatas itu. Kalau anda tidak mengikuti dan antisipasi perubahan dipastikan selesai atau selamat jalan, sehingga jadi liability atau beban negara bukan jadi bonus demografi. Jadi kalian saya anjurkan cepat antisipasi bahwa hidup berubah,” ujar Jarot menjadi pembicara pada Kuliah Umum Mahasiswa STAIMA Sintang, di Pendopo Bupati Sintang, Minggu (4/4/20221).

Jarot pun menyarakan dalam menghadap perubahan-perubahan saat ini, di perlukan penguatan soft skill pada diri masing-masing. Karena modal sukses di lapangan pekerjaan itu di sumbangkan dari kompetensi akademik (teknis, hard skill) hanya 20%, sementara kompetensi non akademik (soft skill) menentukan hingga 80%.

“Apa itu soft skill?, kemampuan mengolah diri (motivasi), kemampuan sosial (komunikasi), kemampuan organisasi dan leadership (jejaring) dan kemampuan mobilisasi (negoisasi / lobby)”jelas Jarot.

Kemudian lagi jelas Jarot, adanya distruksi teknologi revolusi industri 4.0, persentase resiko perkerjaan di gantikan oleh robot nantinya cukup tinggi di sejumlah bidang kehidupan. Untuk itulah Jarot mengingatkan lagi mahasiswa STAIMA Sintang harus mempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan tersebut.

“Tinggal anda memilih mau jadi pengusaha atau entreprenuer, investor, owner, manager, self employed dan employee,” kata Jarot.

Jarot menyampaikan bahwa kondisi dunia saat ini mengalami perubahan yang cukup pesat. Perubahan terebut menjadi tantangan bersama. Pada 2045 mendatang Indonesia genap berusia satu abad merdeka.  Indonesia di prediksi menjadi 5 (lima) besar negara terbesar di dunia, sehingga di canangkan Indonesia Emas 2045.

“Tugas kita sebenarnya adalah menyelamatkan skenario Indonesia emas 2045, tepat satu abad indonesia merdeka,”kata Jarot.

Dikatakannya, saat ini Indonesia sudah masuk pada upper middle income, yakni negara-negara berpenghasilan menengah. Namun Indonesia masuk dalam kelompok yang sedikit lagi masuk ke negara dengan penghasilan perkapita yang tinggi.

“Tentu banyak tantangan, pertama kita harus mampu mengelola bonus demografi. Dimana usia produktif lebih banyak dari usia non produktif. Hanya saja kalau usia produktif, yakni usia 15 keatas itu malah banyak yang nganggur, jadi pengangguran muda, sehingga jadi beban negara bukan bonus demografi, susah kita nyapai indonesia emas 2045,” pungkasnya. (Tim-red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *