SINTANG, KALBAR- Kasus konfirmasi covid-19 di Kabupaten Sintang pada minggu ketiga bulan Maret 2021 mengalami peningkatan secara signifikan. Hal tersebut diungkapkan Bupati Sintang, Jarot Winarno saat konferensi pers penyampaian kondisi terkini perkembangan COVID-19 di Mini Comand Center (MMC) Kantor Bupati Sintang, Jumat (26/03/2021).
Dia mengungkapkan sedikitnya ada 94 kasus konfirmasi sepanjang minggu-minggu terakhir bulan Maret 2021 ini. Angka tersebut menjadi rekor baru kasus konfirmasi mingguan tertinggi di Kabupaten Sintang. Kasus konfirmasi didominasi klaster gowes 35 orang dan klaster Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sintang 18 orang.
“Puncaknya minggu lalu, ada 94 kasus. Didominasi klaster gowes ditambah klaster rumah ibadah. Karena grup gowes ini sembahyangnya di tempat yang sama. Lalu, klaster kantor BPN Sintang ditambah perorangan,” terang Jarot.
Jarot mengatakan, 94 kasus dalam seminggu baru pertama kali terjadi di Sintang. “Ini luar biasa. Pelajaran yang kita petik adalah, 5 M harus kita gerakan dan tegakkan. Yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas,” tegas Jarot.
“Contohnya dari klaster gowes yang kegiatannya sederhana. Namun diikuti 10-15 orang. Tapi kan berkerumun dekat-dekat. Satu kenak, habis sudah,” jelasnya.
Dikatakan Jarot, kasus pertama yang menulari klaster gowes hingga 35 orang baru pulang dari Pontianak. “Jadi kurangi mobilitas. Kalau ndak perlu ke Pontianak, lebih baik ndak usah,” imbaunya.
Dalam penanganan COVID-19 tingkat nasional, kata Jarot, kalau Jakarta belum beres. Ibu kota provinsi lain pasti belum beres. “Kalau Pontianak belum beres, Sintang juga ndak bakalan beres. Karena ada kejadian, 63 kasus corona, 62 orang semuanya baru pulang dari Pontianak. Kalaupun ke Pontianak, ndak usah kemana mana lah. Di rumah aja,” imbau Jarot lagi.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sintang, hingga 25 Maret 2021 total ada 139 orang yang menjalani perawatan. 9 orang dirawat di Ruang Isolasi Khusus RSUD. 6 orang di Ruang Pinere RSUD. 79 orang di Ruang Isolasi Mandiri (RIM) Rusunawa. 44 orang isolasi mandiri. Dan, 1 dirujuk ke RSUD Soedarso Pontianak.
Dia juga mengungkapkan bahwa mutasi generik dari virus corona sudah terjadi kemana-mana. Sehingga Sintang sering mendapat kasus konfirmasi klaster corona yang OTG. Pernah juga ada kasus dari klaster Surabaya yang ganas dan mengakibatkan pneumonia.
“Untuk virus corona yang kena diklaster gowes ini termasuk ganas. Karena, ada satu orang yang langsung meninggal dunia. Kasus lainnya, ketika kena langsung sesak nafas. Jadi kita harus berhati-hati,” kata Jarot.
Kasus corona yang meninggal dunia di Kabupaten Sintang, kata Jarot, semuanya memiliki penyakit penyerta. Hanya satu orang berusia dibawah 50 tahun. Banyak diatas 60 tahun, rata-rata 59 tahun.
“Jadi irisannya adalah, kalau usia lanjut diatas 60 tahun, memiliki penyakit penyerta, lebih baik divaksinasi. Sekarang, sedang dibuka vaksinasi lansia. Jadi kalau makin tua punya penyerta, segera vaksinasi,” tegasnya. (Tim-Red)