www.ujungjemari.com, SINTANG- Bupati Sintang Jarot Winarno memimpin rapat koordinasi persiapan menghadapi adanya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan kewaspadaan penyebaran Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Sintang, Selasa (14/4/2020) di Pendopo Bupati Sintang.
Rapat tersebut di hadiri perwakilan perusahaan perkebunan yang ada di Sintang. Tampak juga hadir Kapolres Sintang, sejumlah unsur Pimpinan OPD dan pihak terkait lainnya.
“Perusahaan kontribusi lah untuk mengantisipasi penyebaran covid-19, bisa bantu APD, masker, disinsfektan, alkohol 70% atau yang lainnya yang bisa di bantu, APD dan masker kita sangat perlu, ribuan bahkan puluhan ribu,” ujar Bupati.
Covid-19 sangat berdampak luas terhadap kehidupan masyarakat, baik itu dari sisi ekonomi maupun sosial. Dimana kondisi ekonomi masyarakat pasti mengalami penurunan. Sehingga masyarakat akan merasakan dampaknya yang sangat luar biasa.
“saya minta juga kalau bisa berpartisipasilah salurkan bantuan sosial kepada masyarakat di sekitar perusahan bapak/ibu. Karena itu pasti sangat membantu masyarakat, sehingga keberadaan perusahaan di rasakan masyarakat terlebih musim covid-19 ini, “ungkap Jarot.
Jarot juga meminta perusahaan tidak mendatangkan pekerja dari luar Kalbar, terlebih saat wabah covid-19. Jika pun sudah ada yang datang, Jarot meminta segera lapor ke pusat layanan kesehatan setempat. Hal itu guna mencegah masuknya covid-19 di Bumi Senentang.
” musim corona ini jangan datangkan pekerja dari luar, kasian masyarakat kita, pak Gubernur sudah menegaskan, masuk kalbar di karantian 28 hari, sama-sama lah kita jaga dan antisipasi. Kalau ada yg sudah terlanjur datang, laporkan pada layanan kesehatan setempat, dan tolong juga di monitor karyawan-karyawannya, koordinasi dengan layanan kesehatan setempat,”pesan Bupati.
Selain meminta perusahaan ikut serta mencegah covid-19, Bupati Sintang Jarot Winarno juga meminta perusahaan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla
Jarot menyampaikan bahwa tahun 2020 ini Pemkab Sintang akan membuat 6 embung. Untuk itulah ia juga meminta perusahaan membantu agar membuat embung di setiap 5 hektare lahan tersedia satu embung.
“embung ini penting, seperti yang di perintah Presiden, dimana setiap desa itu harus ada embung, gunanya bisa untuk irigasi, kalau ada karhutla kita tidak susah layah mencari sumber air, nah perusahaan harus membuat tu, agar bisa di fungsikan saat ada karhutla,” tungkas Jarot. (Tim-Red)