www.ujungjemari.com, SINTANG- Wabah virus corona (Covid-19) telah berdampak terhadap sektor pendidikan termasuk di Kabupaten Sintang. Pemerintah Daerah mengambil kebijakkan memberhentikan sementara aktivitas pendidikan di Sekolah. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mengurangi interaksi banyak orang yang dapat memberi akses pada penyebaran Virus Corona.
Meski begitu, Pemerintah Kabupaten Sintang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) juga menghadirkan alternatif sebagai proses pendidikan bagi peserta didik maupun yang tidak bisa melaksanakan proses pendidikan di sekolah. Seperti belajar dari rumah dengan sistem daring.
Anggota Komisi C DPRD Sintang, Melkianus menilai kebijakan pemerintah meniadakan aktivitas belajar mengajar di sekolah sudah tepat guna pencegahan meluasnya penularan Virus Corona. Meski begitu, alternatif pendidikan yang dihadirkan tidak dapat diterapkan merata untuk peerta didik di semua daerah.
“Tidak semua mereka siap untuk belajar dari rumah, baik sarana maupun prasarana kita di Sintang juga belum mumpuni untuk menerapkan sistem belajar daring seperti dikota-kota besar, kita ini jauh sikit dari Sintang sinyal pun sudah hilang apalagi sinyal untuk internet, sulit,” ungkap Melki di DPRD Sintang, Rabu (01/04/2020).
“Kebijakan ini bagus agar peserta didik betul betul memanfaatkan waktu untuk belajar dan tidak keluar rumah,” tambahnya.
Saat ini pasien yang tejangkit virus corona di Indonesia terus bertambah. Di Kabupaten Sintang sendiri terdapat satu Pasies Positif Covid-19 yang dirawat di ruang isolasi RSUD Ade M Djoen. Dari kasus tersebut Pemkab Sintang telah menetapkan Status KLB penanganan Covid-19.
“Saya harap covid 19 ini segera berlalu. Kasihan dengan anak-anak kita,” harapnya.
Diapun mengimbau agar peserta didik tetap giat belajar dirumah sampai situasi kembali aman seperti sedia kala. Dia juga meminta para peserta didik menjaga kesehatan dengan menjalani pola hidup bersih dan sehat serta menkonsumsi makanan gizi seimbang.
“jangan kelayapan, tetap waspada dengan selalu menjaga kebersihan kita, Lakukanlah belajar di rumah masing masing dan selalu jaga kesehatan dan makan makanan yang bergizi dan kalau ada gejala mohon segera dikonsultasikan ke petugas kesehatan terdekat. Kita yakin dan berharap pemerintah akan mengambil langkah yang terbaik untuk mengatasi hal ini,” pesannya.
Sementara itu, ditempat terpisah, Kusnidar, Ketua Umum Yayasan Melati Sintang menyampaikan bahwa situasi sebagai efek dari pendemi covid 19 menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan. Ia mengajak untuk melihat sisi positif dari kebijakan belajar dari rumah dan peniadaan ujian nasional bagi siswa sekolah dasar dan siswa sekolah menengah.
“Saya melihat inikan pertimbangan pemerintah secara nasional, kita harus mendahulukan sisi kemanusiaan dengan menjaga diri dan membatasi interaksi sosial. Dengan situasi ini, kita juga harus lihat bahwa ujian inikan bukan barometer akhir untuk menilai hasil studi seorang siswa.,” ujarnya.
Sebagai akademisi, Kusnidar setuju ujian itu tidak harus ada di semua jenjang pendidiakn baik, sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas,” karna banyak contoh anak-anak yang sudah bagus dikelas 1 dikelas 2 kelas 3 tapi ketika ujian dia jatuh, dan ketika di telusuri bisa jadi penyebabnya karna kondisi fisik, persoalan keluarga. Sehingga 2 tahun lebih pendidikan itu seolah-olah kurang dihargai,” kata Kusnidar.
Menurutnya dengan dihapuskannya ujian nasional ini dalam konteks korona saya setuju. Demi keselamatan bangsa. Dan juga diluar konteks korona kalau pun ujian tidak diadakan lagi itu pun saya setuju. “Saya berharap situasi ini akan segera berlalu dan kita dapat memetik pelajarannya untuk kehidupan yang lebih baik,” lanjutnya lagi. (Tim-Red)