www.ujungjemari.com, SINTANG- Bupati SintangJarot Winarno membuka kegiatan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Produsen Raja Swa tahun buku 2019 di Balai Ruai Desa Bangun, Rabu (18/03/2020) kemarin.
Jarot mengatakan terdapat 152 koperasi dbidang perkebunan, namun hanya 70 koperasi yang aktif, sisanya tidak berjalan dengan baik. Orang nomor satu di bumi senentang ini berharap kepengurusan anggota koperasi ini bersungguh sungguh tekun, dan sabar,mengikuti aturan yang ada supaya tetap berjalan dengan baik, sebab sudah ada 66 koperasi yang dinon aktifkan,
“kita lebih baik sedikit tetapi berkualitas, seperti kita ketahui koperasi kebun ada sebanyak 152 koperasi akan tetapi yang aktif hanya 70 saja sisanya tidak berjalan dengan baik,” ungkap Bupati,
Jarot mengatakan Desa Bangun sudah ditetapkan sebagai desa koperasi. Selain lagi koperasi Raja Swa, di Desa ini juga terdapat koperasi plasma Bubui Nasi. Hadirnya koperasi produsen Raja Swa ini sebagai percontohan,koperasi yang mandiri yang membentuk kemitraan perusahan dengan masyarakat melalui koperasi.
“jadi ada koperasi plasma, dan koperasi desa, yang mandiri model ini sangat cepat kemajuan nya. Semogga bentuk kemitraan dan kemajuan koperasi di desa bagun ini menjadi contoh bagi desa lainnya,” harap Jarot.
Menurut Jarot mutu dan kualitas internal anggota perlu ditingkatakan, perlu digalakan terus pelatihan manajeman akutansi keuangan nya, “biar semangkin meningkat kualitasnya kepengurusan koperasi produsen ini,” kata Jarot.
“Jangan sampai di luar manajemen koperasi menggangu kinerja kita, sebab tantangan koperasi raja swa ini lebih besar lagi ,semoga koperasi raja swa ini menjadi terang dan garam bagi desa desa lain kita kembangkan saja koperasi Raja Swa ini, anggota semangkin luas dan anggota kita dari desa desa sekitar mau bergabung dengan koperasi raja swa,” tutur Jarot.
Bupati juga menambahkan,Ideal nya satu petani sawit mandiri jika mau memdapatkan pendapatan yang baik minimal harus punya kebun 2 kapling atau 4 hektar,yang di kelola oleh koperasi yang bekerjasama dengan perusahan.
“Dengan begitu kita bisa menghitung pendapatan perkapita masyarakat perbulan nya, sehingga kita bisa mengentaskan garis kemiskinan bagi masyarakat di desa bangun ini, jika penghasilan perhari rata-rata 200 ribu dari koperasi produsen Raja Swa.
“Langkah yang baik Ini harus kita kembangkan bersama melalui koperasi produsen Raja Swa sehingga mampu mensejahterakan masyarakat di sepauk ini,” ajak Jarot.
“Mari kita sama – sama membangun,desa membangun,masyarakat membangun,koperasi membangun, pemerintah membangun, sehingga ini lah mempercepat kemajuan di kecamatan sepauk,” ajaknya lagi.
Ketua koperas Produsen Raja Swa,Darius Anu, mengatakan, RAT ini merupakan pertanggungjawaban pekerjaan pengurus dan pengawas koperasiyang wajib dilaksanakan setiap tahun nya , “ini yang kelima kalinya kita laksanakan dari pertama berdiri,dan umur koperasi ini sudah berumur 5 tahun, dengan luas 97,8 hektar beranggota kan 76 orang,
Koperasi ini berjalan secara aturan sudah 60 persen, buah sudah di panen pada tahun 2018 lalu jumlah panen sebanyak 283 ton, nilai pendapatan bagi hasil sekitar 400 juta, dibagi perhektar dapatlah satu hektar kisaran 1,3 juta perhektar
“Untuk Sistim keuagan koperasi ini bekerja sama dengan CU keling kumang untuk memproses data keuangan koperasi,” terangnya.
“Raja Swa supaya membantu menajemen keuangan koperasi lebih baik,saya juga berharap pihak pemerintah mendukung serta mengawasi kinerja koperasi Raja Swa ini agar tetap berjalan baik kedepan nya,” kata Darius. (Tim-Red)