
www.ujungjemari.com, SINTANG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Agrianus mengatakan, bahwa masih tingginya angka kemiskinan di Bumi Senentang mesti menjadi tugas pemerintah daerah, bagaimana ke depan dapat ditekan, sehingga dapat diturunkan.
“Di Kabupten Sintang ini, masih terdapat 10,35 persen atau 44 ribu dari 410 jiwa yang hidup dalam garis kemiskinan. Tentunya sudah jelas melalui visi dan misi Pemda yang sudah dicanangkan. Dimana pastinya ingin membangun masyarakat, ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya ditemui di Kantor DPRD setempat, beberapa waktu lalu.
Agrianus juga mengatakan, bahwa dalam penyelenggaraan pembangunan, itu juga salah satu yang paling utama untuk dapat menekan angka kemiskinan, dengan mengalokasi anggaran tepat sasaran. “Agar tepat sasaran maka dalam penyusuanannya itu dilakukan dengan skala prioritas, tentunya sesuai dengan visi dan misi yang sudah dicanangkan Pemda,” terangnya.
Hanya saja, kata Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini, persoalan akhirnya memang belum tercapai. Artinya ada hal-hal yang memang harus menjadi perhatian ke depan. “Mungkin ada sebagian yang tidak efektif dan efesien dalam bentuk penuangan anggaran APBD itu dari tahun ke tahun. Makanya itu yang harus diperhatikan dengan serius,” terangnya.
Baca Juga: [related_posts] |
Selain itu, kata Agrianus bahwa membangun itu semata-mata tidak hanya melalui APBD saja, tapi bagaimana caranya agar peran swasta dapat ikut, sehingga dapat menekan angka kemiskinan ini. “Peran swasta itu juga penting. Bagaimana mengerakan peran swasta dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, misalnya melalui perkebunan seperti kelapa sawit,” katanya.
Bupati dan dinas terkait, kata Agrianus harus mengkoordinasikan dan memaksimalkan komunikasi itu, agar kerjasama dengan pihak perusahaan berjalan sesuai harapan yakni untuk membangun. “Bagaimana kerjasama itu saling berpadu sehingga berpihak ke masyarakat. Teknisnya melalui CSR dan lain sebagainya,” pungkasnya. (Tim-Red)