www.ujungjemari.com, SINTANG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang menerima kedatangan Ratusan mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Anak Peladang (Asap) di Ruang Sidang DPRD Sintang, Selasa (19/11/2019).
Sebelumnya Ratusan masa ini menerobos ruang sidang DPRD dan mencoba menghentikan jalanya Rapat Paripurna ke – 14 masa persidangan III Tahun 2019 dalam rangka tanggapan/jawaban Bupati Sintang atas Nota Keuangan dan Raperda tentang APBD Kabupaten Sintang Tahun 2020.
Teriakan aksi masa sempat menghentikan jalannya sidang paripurna. Dimana Wakil Bupati Sintang, Askiman sedang membacakan tanggapan/jawaban Bupati Sintang atas Nota Keuangan dan Raperda tentang APBD Kabupaten Sintang tahun 2020.
Korlap Aksi, Andreas mengatakan kedatangan pihaknya agar wakil rakyat menerima dan Sintang turut serta memperjuangkan nasip enam terdakwa karhutla yang saat ini sedang berproses hukum.
“Kami kesini ingin menyampaikan aspirasi meminta wakil rakyat Sintang ikut memperjuangkan nasip enam peladang yang sedang diproses hukum di pengadilan. Peladang bukan penjahat, kegiatan berladang adalah kearifan lokal, budaya yang dilakukan dan diwariskan jauh sebelum DPRD ini ada,’ ujar Andreas.
Ketua DPRD Sintang Florensius Ronny dan anggotanya menyampaikan terimakasih kepada ASAP yang telah menyampaikan aspirasi. Ronny memastikan pihaknya aan mengawal proses hukum yang tengah menimpa enam peladang di Sintang.
“terima kasih sudah menyampaikan aspirasi secara tertib, kami DPRD Sintang juga akan turut memperjuangkan nasip peladang kita. Kita juga akan turut serta ikut aksi damai di kantor pengadilan Kamis mendatang,” terangnya.
Terkait persoalan teesebut kata Ronny, DPRD Sintang juga akan rapat dengan Forkopimda yang akan dihadiri Bupati dan perwakilan ASAP. “besok, rabu 20 november 2019 kita sama-sama rapat dengan forkopimda, mohon koordinator ASAP juga hadir. Hari kamis kita sama-sama mengawal proses persidangan. Saya tegaskan kami DPRD Sintang turun dalam aksi damai,” terang Ronny. (Tim-Red)