www.ujungjemari.com, SINTANG-Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno yang diwakili oleh H. Henri Harahap Asisten Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Bidang Perekonomian dan Pembangunan menghadiri perayaan paskah Persekutuan Doa Aparatur Sipil Negara Kabupaten Sintang Tahun 2019 di Balai Pegodai Komplek Rumah Dinas Wakil Bupati Sintang pada Sabtu, 27 April 2019. Hadir dalam perayaan paskah tersebut ratusan ASN Kristen yang ada di Kabupaten Sintang dan menghadirkan pengkotbah Pdt. Sulaiman Prayogo. Perayaan paskah khusus pegawai negeri tersebut mengambil tema “melalui kebangkitan Kristus, kita berdiri teguh dan terus melayani semua”.
Henri Harahap Asisten Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Bidang Perekonomian dan Pembangunan mengajak agar aparatur sipil Negara yang Bergama Kristen untuk bisa melaksanakan tema Paskah tahun 2019 dengan menjadi duta perdamaian di keluarga, masyarakat dan bangsa Indonesia. “mari kita tebarkan kedamaian di Kabupaten Sintang ini, meningkatkan solidaritas toleransi antar agama. Saya juga mengajak ASN yang Kristen untuk membantu Pemkab Sintang mewujudkan target 6 prime mover pembangunan” ajak H. Henri Harahap
“Dukunglah upaya efisiensi belanja daerah dan teruslah kompak, satu irama dalam berpikir dan bertindak. Kita harus menambah energy, tenaga dan waktu dalam membangun Kabupaten Sintang ini” ajak H. Henri Harahap. Saya juga mengajak rekan-rekan ASN untuk menangkal hoax yang akhir-akhir ini marak di Indonesia, mari kita bersama-sama bijak dalam menggunakan media sosial,” terang H Henri Harahap.
Dikatakan Henri, Informasi hoax banyak disebarkan melalui media sosial. Henri mengimbau ASN supaya tidak menyadi pelaku pembuat dan penyebar Hoax.
Baca Juga : [related_posts] |
“manfaatkan media sosial untuk hal yang positif,” pesannya.
Ketua Persekutuan Doa Aparatur Sipil Negara Kabupaten Sintang Abdul Syufriadi yang juga Asisten Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang BIdang Pemerintahan menyampaikan persekutuan doa ASN Kristen Kabupaten Sintang sudah ada sejak Kabupaten Sintang sejak Tahun 2000.
“Sempat vakum kegiatan, dan 2016 kembali diaktifkan kegiatan dari Persekutuan Doa Aparatur Sipil Negara ini. Inilah dukungan kami ASN yang Kristen pada visi dan misi Pemkab Sintang yang ingin mewujudkan masyarakat Kabupaten Sintang yang religius. Persekutuan Doa Aparatur Sipil Negara merupakan wadah para ASN yang Kristen untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Ada banyak rencana yang akan kita laksanakan untuk memperkuat kebersamaan dan keimanan kepada Tuhan. Saya berharap ASN yang Kristen di kabupaten Sintang lebih banyak yang bergabung dan mendukung serta hadir dalam berbagai acara yang kita laksanakan. Karena PDASN ini banyak manfaatnya” terang Abdul Syufriadi.
Ketua Panitia Paskah PDASN Kabupaten Sintang Tahun 2019 Sandel Kriantono menyampaikan perayaan paskah ini selain dihadiri oleh para aparatur sipil negara juga dihadiri oleh perwakilan organisasi keagamaan Kristen di Kabupaten Sintang.
“Paskah merupakan puncak janji Allah kepada manusia. Maka kita layak dan harus merayakan paskah dengan sukacita. Perayaan paskah ini dilaksanakan karena adanya kerjasama dan doa bersama para anggota PDASN Kabupaten Sintang” terang Sandel Kriantono.
Paskah adalah perayaan kebangkitan Kristus mengalahkan kematian dan semua bentuk kesia-siaan yang sering membelenggu kehidupan manusia. Inilah dasar iman kristiani yang memberi pengharapan bagi pengikut Kristus untuk mengalahkan berbagai tanda-tanda kematian yang dapat menghancurkan kehidupan.
Kebangkitan Kristus adalah kenyataan yang menegaskan keberpihakan Allah pada kebenaran dan keadilan. Allah tidak membiarkan Kristus tetap dalam cengkeraman maut. Kubur kosong menjadi jaminan dan pengharapan kita untuk terus memperjuangkan kebenaran dan keadilan di tengah-tengah kepungan kekuatan-kekuatan maut.
“Hingga kini kekuatan-kekuatan maut masih hadir dalam berbagai wajah di tengah-tengah kehidupan kita, sebagaimana nyata dari kabar-kabar buruk yang tiada hentinya membanjiri dunia kita. Aneka wajah kekerasan anti kehidupan masih menandai kehidupan bangsa kita. Masih terjadi berbagai bentuk kekerasan terhadap anak dan perempuan, politik identitas atas dasar etnisitas dan agama, kekerasan yang mengatasnamakan agama, eksploitasi sesama dan alam ciptaan Tuhan karena keserakahan manusia,” pungkasnya. (Tim-Red)