www.ujungjemari.com, SINTANG-Bupati Sintang, Jarot Winarno membuka kegiatan pertemuan Penyusunan Programa Penyuluh Pertanian tahun 2020 yang dilaksanakan di ruang pertemuan Botani, Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, pada hari Jumat, (26/4/2019).
Pada kesempatan tersebut Bupati Sintang juga menyerahkan piagam penghargaan kepada ketiga petani berprestasi dan menyaksikan penandatanganan kerjasama antara Dinas Pertanian dan Perkebunan dengan Universitas Kapuas Fakultas Pertanian khusus bidang penyuluh pertanian.
Dalam arahannya, Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan bahwa di Kabupaten Sintang ada masalah terhadap program pertanian yang belum terintegrasi, “satu yang kita temukan yaitu belum terintegrasikannya program LSM, Pemerintah dan berbagai sektor, yang dikeluhkan oleh para petani itu pembangunan tidak sesuai dengan kebutuhan, jadi program kita banyak belum terintegrasi dengan baik, sehingga ditingkat bawah juga akan mengikutinya”, kata Jarot.
Maka dari itu, sambung Jarot dalam arahannya, kegiatan ini penting dilaksanakan guna membicarakan programa penyuluh pertanian untuk tahun 2020, “bahwa tahapan dari penyusunan perencanaan penyuluh pertanian ini dilakukan dari tingkat Desa, tingkat Kecamatan dan Tingkat Kabupaten Sintang yang dilaksanakan pada hari ini”, sambung Jarot.
Jarot juga memberikan apresiasi kepada para penyuluh pertanian yang sudah bekerja semaksimal mungkin terhadap pendampingan kepada para petani, “teman-teman penyuluh pertanian ini sangat luar biasa, dengan segala keterbatasan yang dimiliki, mereka mampu mendampingi para petani, saya senang agar mereka para petani dapat belajar, dengan didampingi oleh Penyuluh pertanian”, ucapnya.
Masih kata Jarot, untuk di Sintang masih menghadapi berbagai permasalahan, seperti Kurang Luas, Kurang Sering, dan Kurang Banyak, “jadi di Sintang itu masih kurang lahan pertaniannya, seperti lahan sawit, lahan sawah, kemudian kurang banyak peternakannya, ditambah lagi kurang sering pada panen dan penanaman padi di Kabupaten Sintang”, ungkapnya.
Baca Juga : [related_posts] |
Lanjut Jarot bahwa yang namanya Good Agriculture Practice di Sintang masih belum berjalan dengan baik sehingga diperlukan pemahaman yang baik, “konsep pertanian yang berkelanjutan itu tidak boleh menganggu kawasan hutan lindung dan lahan gambut, tapi disintang masih ada yang melakukannya padahal kita sudah mendeklarasikan dalam Kabupaten Lestari dimana kita harus bisa menyeimbangkan antara menjaga lingkungan hidup dengan pertumbuhan ekonomi petani dan kebudayaan kita”, tambahnya.
Jarot juga mengatakan, produksi padi di Kabupaten Sintang masih jauh dari angka rata-rata nasional. Saat ini Sintang hanya mampu memproduksi 2,6 ton padi tiap satu hektar.
“produksi padi rata-rata nasional sebesar 5,2 ton per hektarnya, sementara Sintang hanya mampu menghasilkan setengah dari angka itu,” ujarnya
Guna meningkatkan swasembada pangan ini kata bupati kualitas panen padi perlu ditingkatan lagi. “kita jangan puas dengan hasil yang kita dapat saat ini, namun terus tingkatkan kualitas padi demi menciptakan swasembada pangan,” ajak bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Veronica Ancili mengatakan bahwa kegiatan Programa Penyuluh Pertanian tingkat Kabupaten Sintang untuk mencapai target yang ditetapkan, “jadi kita selenggarakan dalam rangka mendukung penyelenggaraan pembangunan pertanian agar kita dapat mencapai target yang telah ditetapkan”, kata Veronica.
Selain itu juga, Veronica menambahkan tujuannya agar dapat menyediakan peran dalam penyelenggaraan penyuluh pertanian, “dapat memberikan pedoman bagi penyuluh pertanian dalam rencana kerja para penyuluh”, tambahnya.
Masih kata Veronica, bahwa kegiatan penyusunan Programa Penyuluh Pertanian ini diikuti sebanyak 45 peserta, “kegiatan ini dihadiri 45 orang, yang berasal dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi UKM, Perguruan Tinggi, Perbankan, Credit Union, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), HKTI, Koordinator BPP, Petugas POPT Kabupaten, Anggota kelompok tani, dan Gabungan Kelompok Tani se-Kabupaten Sintang. (Hum/red)