www.ujungjemari.com, SINTANG- Salah satu bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan di Kabupaten Sintang secara khusus di daerah pedalaman, sejumlah komunitas anak muda yang ada di Kabupaten Sintang mengadakan kegitan pengumpulan donasi untuk SDN 45 Dusun Tatai, Kecamatan Ketungau Tengah Kabupaten Sintang yang bertema Koin Cinta Untuk Pendidikan Ujung Negeri, di Taman Bunggur Sintang Minggu (10/2/19) sore. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno,M.Med.PH dan juga Kasatlantas Polres Sintang.
Jarot mengatakan terkait kondisi SDN 45 Tatai Ketungau Tengah tersebut, bahwa dirinya 2018 lalu yang meresmikan langsung SD yang memang kondisinya sangat memprihatinkan sehingga dirinyapun mengetahui seperti apa kondisinya. Untuk itu Jarot menilai dengan adanya kepedulian sejumlah komunitas anak muda di Sintang terhadap SDN 45 Tatai itu sangat membantu pemerintah daerah karena memang saat ini untuk membangun fasilitas gedung sekolah pemerintah daerah masih terkedala minimnya anggaran, untuk itu kegiatan ini sangat penting terlebih melibatkan anak-anak muda.
“jiwa muda jiwa merdeka, tidak ada keterikatan politis, birkoratis, ekonomis dengan siapapun mereka independent, yang kedua anak muda Sintang sudah menunjukan mereka ni punya modal membangun yang namanya social trust, saling percaya, saling mendukung, saling membantu, ni modal utama ni anak-anak muda sintang”kata Jarot.
Baca Juga : [related_posts] |
Dengan kepedulian anak-anak muda ini, menurut Jarot sebagai pertanda bahwa anak muda di sintang ini semakin memiliki kepedulian sosial dan mereka juga mau langsung turun ke lapangan untuk melihat kondisinya, karena Kabupaten Sintang ini bukan hanya Kota Sintang saja tapi masih banyak masalah di pedalaman yang memang harus mendapat kepedulian dan perlu di bantu secara bersama-sama.
“saya apresiasi komunitas Mari Melihat dan komunitas lainnya yang sudah menggagas kegiatan ini, pasti bermanfaat buat masyarakat dan bermanfaat buat anak-anak muda di sejumlah komunitas ini”ungkap Jarot.
Di tempat yang sama Ketua komunitas Mari Melihat, Syahrul Tri Ubargi menceritakan bahwa kondisi SDN 45 Tatai saat ini cukup memprihatinkan karena kondisi bangunannya masih beratapkan daun, berlantai tanah, berdinding papan, kursi meja pun juga sangat memprihatikan termasuk fasilitas mengajar yang lainnya serta kondisi WC juga tidak memadai, sehingga hal itu menimbulkan niat dari komunitas Mari Melihat yang akan menggelar bakti social ke SDN 45 tatai yang mana aksi sosial tersebut akan di laksanakan 21-24 Februai 2018 ini, sehinngga apabila yang berminat ikut berpasrtisipasi pihaknya membuka open reckrutmen relawan untuk mendaftarkan diri langsung ke komunitas mari melihat.
“terima kasih banyak kami ucapkan kepada rekan-rekan semua komunitas yang telah ikut serta bahu membahu untuk menyelenggarakan acara ini yakni pengumpulan dana untuk adik-adik yang ada di SDN 45 tatai, yang mana nanti dana yang terkumpul semuanya akan kita gunakan untuk merehap ulang banguan sekolah itu”ucap Syahrul.
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Sintang, Herimaturida juga mengapresiasi upaya dari komunitas generasi muda Sintang yang peduli dengan Dunia Pendidikan. Diakuinya Dunia Pendidikan di Sintang ini memang masih digeluti berbagai permasalahan.
“Selain permasalahan kekurangan tenaga guru mengajar di Sekolah. Dunia pendidikan kita juga terbentur dengan permasalahan buruknya fasilitas sarana dan prasarana sekolah. banyak gedung sekolah kita yang kondisinya rusak dan terkesan terpaksa pennggunaanya,” Herimaturida.
Jelas, kerusakan bangunan sekolah juga akan berdampak pada kualitas belajar mengajar di sekolah karena menggangu kenyamanan. “Bantuan dari Organisasi Generasi muda Sintang ini untuk mengajak semua pihak, tidak hanya pemerintah untuk peduli pada Dunia Pendidikan. apalagi kita semua tahu bahwa Dunia Pendidikan ini adalah dasar dalam pembentukan akhlak, memebrikan bekal untuk menjalani hidup di dunia ini,” pungkasnya.
“Semoga apa yang dilakukan Organisasi Muda Sintang ini menjadi contoh untuk pihak lainnya, Seperti investor yang berinvestasi di kabupaten Sintang, mereka juga harus tanggap dengan permasalahan yang ada di masyarakat tempat mereka berinvestasi,” tambahnya. (Tim-red)