SINTANG, KALBAR- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Senen Maryono, mengingatkan para guru untuk memberikan perhatian serius terhadap kemampuan intelektual peserta didik.
Hal ini disampaikan dalam Lokakarya 7 Hasil Panen Karya Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 10 Kabupaten Sintang yang digelar di Gedung Pancasila Sintang, Rabu 30 Oktober 2024.
Politisi PAN ini mengatakan kecerdasan intelektual tetap menjadi aspek yang tidak boleh diabaikan.
“Implementasi Kurikulum Merdeka memberikan ruang besar bagi pengembangan keterampilan, minat, dan bakat anak. Itu sangat baik, tetapi pengembangan kecerdasan intelektual tetap harus mendapat perhatian. Jangan sampai anak-anak kita berkembang dalam keterampilan tetapi tertinggal dalam kemampuan intelektual,” ujarnya.
Ia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap beberapa kasus yang pernah muncul di media massa dan media sosial, di mana terdapat anak-anak setingkat SMP yang belum bisa membaca. Meski hal tersebut tidak terjadi di Sintang, Senen menilai hal itu harus menjadi peringatan dini bagi para pendidik.
“Saya pernah lihat di media ada anak SMP yang belum bisa baca. Ini tanda kemunduran dan harus jadi perhatian kita semua. Memang hal itu tidak terjadi di Sintang, tetapi ini warning untuk kita,” tegasnya.
Senen juga menjelaskan bahwa meskipun kecerdasan intelektual tidak sepenuhnya menentukan kesuksesan seseorang, peranannya tetap penting.
“Kenapa kecerdasan intelektual penting? Karena untuk menjadi PNS saja yang dites adalah intelektualnya ya kan? kemampuan intelektual peserta yang diuji melalui ujian berbasis seperti Computer Assisted Test (CAT) itu. Maka ini jangan sampai tertinggal. Kalau sampai ada anak SMP yang belum bisa baca, itu menjadi tanda ada yang salah dalam proses pendidikan,” katanya.
Maka dari itu, keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan keterampilan dalam implementasi pendidikan itu penting. “Jangan satu menonjol satu lemah, harus balance,” pungkasnya.
