SINTANG, KALBAR– Wakil Ketua Sementara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Yohanes Rumpak, menghadiri pembukaan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (Pesparani) 1 tingkat Kabupaten Sintang yang digelar di Indoor Apang Semangai, Senin 14 Oktober 2024.
Acara ini menjadi yang pertama kalinya dilaksanakan di Kabupaten Sintang, dan dihadiri oleh banyak pihak, termasuk pejabat pemerintah dan masyarakat setempat.
Rumpak menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Bapak Agustinus Hatta, Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Daerah (LP3KD) Kabupaten Sintang, yang telah berhasil menyelenggarakan Pesparani pertama di Sintang.
“Ini suatu hal yang sangat positif. Terima kasih untuk Bapak Agustinus dan seluruh panitia yang sudah berhasil membuat acara ini terlaksana dengan baik. Pesparani ini sangat penting untuk menghidupkan gereja dan mendorong lahirnya generasi muda yang terampil, terutama dalam bidang seni liturgi. Dengan begitu, kita tidak akan kekurangan penyanyi di gereja,” ujarnya.
Politisi PDI Perjuangan ini juga menekankan betapa pentingnya kegiatan seperti ini untuk membangun kualitas rohani dan seni di kalangan umat Katolik.
“Pesparani bukan cuma soal lomba nyanyi, tapi juga cara kita mempererat kebersamaan antar umat beragama di Sintang. Saya sangat berharap acara ini bisa jadi tradisi yang terus berkembang dan dilaksanakan tiap tahun,” harapnya.
Meski begitu, Rumpak mengakui bahwa Kabupaten Sintang masih tertinggal dibandingkan dengan daerah lain dalam hal penyelenggaraan kegiatan serupa.
“Kalau kita lihat Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) di Kalimantan Barat yang sudah ada lebih dari 20 tahun, kita memang agak tertinggal. Tapi, saya percaya Pesparani ini adalah langkah awal yang bagus buat kita untuk memajukan seni liturgi di kalangan umat Katolik, terutama di Sintang,” jelasnya.
Wakil rakyat dari dapil Sintang Kota ini berharap agar Pesparani ini bukan hanya jadi acara satu kali saja. “Semoga ini nggak cuma sekali, tapi jadi agenda tahunan yang semakin berkembang dan membawa dampak positif untuk kita semua, baik itu untuk umat Katolik, maupun untuk keberagaman dan kebersamaan di Sintang,” pungkasnya.