SINTANG, KALBAR– Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Anton Isdianto, mengatakan masyarakat di daerah pemilihannya Kecamatan Sungai Tebelian, Dedai dan Kelam Permai sudah banyak mengembangkan komoditi sawit sebagai komoditi utama.
Namun, kendala utama yang kerap dikeluhkan oleh masyarakat adalah kesulitan dalam mendapatkan pupuk, terutama pupuk subsidi yang harganya lebih terjangkau.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan dengan semakin berkembangnya kebun sawit masyarakat sudah pasti kebutuhan akan pupuk yang berkualitas juga semakin meningkat. Sehingga jumlah kuota pupuk subsidi yang terbatas seringkali membuat petani kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pupuk mereka.
“Kita sering dengar keluhan dari masyarakat, terutama petani sawit, yang kesulitan mendapatkan pupuk subsidi. Padahal kebun mereka sudah semakin berkembang dan kebutuhan pupuk juga semakin besar,” kata Anton, Kamis 14 November 2024 kemarin.
Anton berharap pemerintah dapat segera mencari solusi untuk masalah ini, salah satunya dengan menambah kuota pupuk subsidi untuk wilayah yang berkembang pesat, seperti Kecamatan Sungai Tebelian.
” Warga yang mampu mungkin bisa membeli harga pupuk non subsidi tapi kan sangat mahal. Warga yang baru merintis kebun tentu membutuhkan pupuk subsidi, karena bangun kebun itu tidak murah,” ujarnya.
Menurutnya, dengan harga sawit yang semakin baik, masyarakat tentu semakin termotivasi untuk memperluas kebun. Namun, perlu diingat bahwa untuk meningkatkan produktivitas, pasokan pupuk yang cukup dan tepat sangat diperlukan.
“Kami berharap pemerintah dapat menambah kuota pupuk subsidi untuk memenuhi kebutuhan petani. Kalau kebun mereka berkembang, tapi pupuk susah didapat, tentu produktivitasnya akan terhambat. Pemerintah harus mendukung sektor perkebunan ini dengan menyediakan pupuk yang cukup, agar petani bisa lebih produktif,” ujar Anton.