SINTANG, KALBAR- Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Syafarman menghimbau kepada petani sawah di Bumi Senentang menjaga lahan sawah agar tidak beralih fungsi demi menjaga ketahanan pangan daerah.
Menurut Syafarman potensi lahan sawah di Kabupaten Sintang, semakin berkurang karena banyak yang sudah alih fungsi lahan. Padahal menjaga lahan sawah adalah langkah krusial untuk menghadapi tantangan pangan di masa depan.
Potensi lahan sawah di Sintang tersebar di beberapa kecamatan antara lain Sepauk, Sungai Tebelian, Kelam Permai, Dedai, dan Binjai.
“Kami berupaya mendorong enam kecamatan ini untuk menjadi lumbung pangan Kabupaten Sintang. Potensi sawah di daerah ini cukup besar dan harus dimanfaatkan secara optimal,” ujarnya Senin 28 Oktober 2024 kemarin.
Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah penurunan luas lahan sawah akibat alih fungsi lahan yang masif, terutama untuk perkebunan kelapa sawit.
Meskipun Dinas Pertanian dan Perkebunan tidak bisa melarang para petani untuk beralih ke tanaman lain, mereka terus berupaya memberikan imbauan agar masyarakat yang telah memiliki lahan sawah tidak melakukan alih fungsi.
“Jika lahan sawah terus berkurang, kita akan kesulitan menjaga stok pangan. Kita perlu ekstra usaha untuk memastikan ketahanan pangan kita,” tegasnya.
Saat ini, Kabupaten Sintang belum mampu memenuhi kebutuhan beras daerah secara mandiri dan masih mengandalkan pasokan dari luar daerah.
“Hal ini menjadi perhatian serius bagi kami. Jika tidak ada langkah-langkah yang tepat, ketergantungan terhadap pasokan luar akan terus berlanjut,” tambah Syafarman.
Syafarman juga menjelaskan bahwa meskipun ada beberapa desa di Sintang yang telah mencapai surplus pangan, keberhasilan tersebut tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak.
“Desa-desa tersebut mendapatkan bantuan berupa alat pertanian, pupuk, dan sarana produksi lainnya. Kami terus mendorong mereka untuk melakukan usaha tani dengan lebih baik. Sebab sektor pertanian yang dikelola dengan baik akan produktif dan berdampak pada peningkatan pendapatan keluarga dan hasil pertanian dalam kelompok tani,” pungkasnya.