Pengelolaan Sampah di Sintang Butuh Perhatian Serius

oleh
Anggota DPRD Kabupaten Sintang Muhammad Chomain Wahab (Foto: Timots)

SINTANG, KALBAR– Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Muhammad Chomain Wahab, mengaku prihatin mengenai persoalan sampah di Bumi Senentang.

Pengelolaan sampah di kabupaten ini dinilai belum optimal. Baru-baru ini terjadi aksi massa terkait sampah di Jalan Hutan Wisata Baning Sintang sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah yang dianggap kurang sigap dalam menangani masalah ini.

Muhammad Chomain Wahab mengakui bahwa masalah sampah merupakan isu serius yang perlu ditangani secara efektif.

“Kalau terkait sampah ini kan masalahnya sama seperti pangan semakin banyak orang bertambah di Kabupaten Sintang secara otomatis kita memerlukan pangan yang lebih banyak dan pasti akan berakibat sampah lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya,” ujar Chomain Wahab di DPRD Sintang, Kamis 3 Oktober 2024.

Pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran dalam APBD Perubahan 2024 untuk pengadaan dua alat berat guna pengelolaan sampah.

Saat ini armada dan alat berat yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sintang terbatas, sudah tua dan tidak memadai. Bahkan ada alat berat yang sudah tidak dapat beroperasi lagi.

“Kita bersyukur tahun ini ada dua alat berat yang akan disediakan pemerintah. Jika dua alat ini masih kurang, maka tahun depan harus ada penambahan armada,” tambahnya.

Wakil rakyat dari daerah pemilihan Sintang Kota ini juga mengapresiasi langkah pemerintah daerah yang berkomitmen untuk mengalokasikan anggaran bagi pengadaan armada pengelolaan sampah di Sintang.

“Karena memang armada harus memadai karena kita tidak boleh membiarkan sampah menumpuk. Penumpukan sampah dapat menyebabkan masalah lain, seperti penyakit dan dampak kesehatan dan lain-lain,” jelasnya.

Meski menyadari bahwa kemampuan APBD Kabupaten Sintang terbatas dan masih banyak persoalan lain, seperti infrastruktur, yang perlu ditangani, Chomain menilai persoalan sampah adalah masalah mendesak yang harus segera diatasi.

“Sekarang ini kan di perubahan APBD masuk 2 alat berat. Nanti kita evaluasi kalau memang masih kurang, memang kebutuhan harus ditambah ya harus kita tambah, nggak boleh dibiarkan. Kita jangan mengira kalau dua saja sudah cukup kalau nyatanya masih kurang. Harus kita tambah agar bisa mengatasi persoalan sampah di Sintang,” pungkasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *