SINTANG, KALBAR – Calon Guru Penggerak (CGP) Kabupaten Sintang Angkatan 10, Anoi Lenni, mengembangkan program ko-kurikuler sekolah untuk menerapkan budaya positif dengan menggunakan barang reusable untuk mengurangi sampah di lingkungan sekolah. Program ini dinamai RASAKITA (kuRAngi SAmpah seKitar KiTA).
Guru SDN 3 Kenuak, Kecamatan Ketungau Hilir ini menyampaikan latar belakang programnya karena melihat rendahnya pengetahuan dan keterampilan murid dalam mengatasi masalah sampah di sekolah. Kurangnya rasa peduli dan tanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan akibat sampah serta adanya visi dan program Adiwiyata di sekolah juga menjadi pertimbangan.
“Program ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan murid tentang kepedulian lingkungan. Menumbuhkan sikap mandiri, peduli, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan, serta sebagai budaya positif di sekolah,” ujar Anoi Lenni di Gedung Pancasila Sintang, Rabu 30 Oktober 2024 kemarin.
Dia berharap program ini bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan murid dalam menggunakan barang reusable untuk mengurangi sampah di sekolah.
“Selain itu, murid memiliki karakter peduli, mandiri, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Ini juga bisa menumbuhkan student agency yang pada akhirnya menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, nyaman, dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Amin Suali, menyampaikan apresiasi kepada calon guru penggerak yang telah membuat inovasi di bidang pendidikan. Dia berharap hasil pelatihan guru penggerak ini dapat diaplikasikan di lapangan.
Hingga saat ini, jumlah guru penggerak di Sintang yang sudah dikukuhkan ada 181 orang. Yang belum dikukuhkan ada 141 orang, termasuk 56 calon guru penggerak Angkatan 10 ini dan Angkatan 11 berjumlah 85 orang. Jika semuanya nanti sudah dikukuhkan, jumlah guru penggerak yang ada di Kabupaten Sintang berjumlah 322 orang.
“Seperti yang dikatakan kepala dinas, jika satu orang guru penggerak bisa menggerakkan atau membawa 10 guru, berarti sudah 3.220 guru di Kabupaten Sintang yang menjadi guru penggerak tanpa menambah beban anggaran negara kita. Ini akan sangat besar kontribusinya bagi dunia pendidikan kita,” ujarnya.