Wabup Sintang Apresiasi Masyarakat Desa Binjai Hulu

oleh

www.ujungjemari.com [Sintang]- Wakil Bupati Sintang, Askiman membuka kegiatan Gawai Dayak di Desa Binjai Hulu, Kecamatan Binjai Hulu, Sabtu (28/7/2018). Pembukaan Gawai tersebut ditandai dengan pemukulan gong oleh Wabup Askiman, didampingi Sekretaris Dewan Adat Dayak Kabupaten Sintang, Herkulanus Roni dan  Jajaran Forkopimcam.

Dalam sambutannya, Askiman mengaku sangat bangga dan mengapresiasi kegiatan Gawai Dayak di Desa Binjai Hulu. Apalagi kegiatan Gawai Dayak ini melibatkan seluruh unsur masyarakat dari berbagai suku dan agama yang ada di desa tersebut.

“ini membuktikan bahwa masyarakat Desa Binjau Hulu kompak,” ujar Askiman.

Dalam kegiatan pembukaan Gawai Dayak tersebut beberapa etnis budaya menampilkan tarian serta kesenian khas budayanya masing-masing, seperti tarian dayak, kuda lumping khas jawa, dan tari jaipongan dari Sunda, serta menampilkan atraksi bela diri pencak silat.

“saya bangga melihat kegiatan ini, karena kegiatan ini menunjukkan kekompakan masyarakat di desa ini sangat tinggi, semua suku bangsa yang ada di wilayah Binjai Hulu ini bisa menampilkan bersama-sama kesenian dan kebudayaannya masing-masing”, tuturnya.

Askiman mengatakan Gwai Dayak harus selalu dimaknai sebagai ungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki yang telah diterima serta memohon supaya kedepan dapat lebih baik lagi.

“Gawai Dayak juga wadah untuk melestarikan adat budaya yang dimiliki,  apalagi Desa Binjau Hulu memiliki kekayaan adat dan budaya yang sangat luar biasa yang patut terus kita lestarikan,” ungkapnya.

Dikatakan Askiman dirinya kerap menghadiri kegiatan Gawai Dayak di beberapa desa di Kabupaten Sintang. Sejauh ini kata dia, baru dua desa yang melibatkan semua elemen masyarakat dalam kegiatan Gawai Dayak, yakni di Desa Binjau Hulu dan Desa Lengkenat kecamatan Sepauk.

“semangat terhadap pelaksanaan Gawai Dayak ini sangat tinggi karena keterlibatan semua unsur suku bangsa terdapat di Desa tersebut. Kekompakan tersebut adalah salah satu wujud nyata bahwa kita mampu menciptakan rasa kerukunan, kebersamaan, dan rasa kebersamaan serta kebudayaan ini harus kita pertahankan,” ungkap Askiman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *