SINTANG, KALBAR- Bupati Sintang Jarot Winarno mengingatkan masyarakat bahwa penyebaran virus corona belum berakhir. Ia minta masyarakat harus disipilin dalam menerapkan protokol kesehatan.
“ Sintang harus kita jaga agar kalau bisa terhindari dari penyebaran corona, segera pulihkan dampak ekonomi dari corona ini, dan segera melanjutkan program program yang ada,” ujarnya belum lama ini.
Ia menerangkan penyebaran corona di Sintang pernah kritis, pada akhir bulan Mei-Juni 2021. Pada waktu itu, rumah sakit penuh semuanya, angka tingkat hunian ruang isolasi mencapai 91-92%, sulit untuk mencari ruang isolasi, kasus 1 minggu bisa mencapai 154 kasus, meninggal 36 kasus pada Mei 2021. Sehingga total sampai hari ini yang meninggal sudah mencapai 145 orang, kecamatan keetungau Hilir ada 4 orang yang meninggal.
“tetapi keadaan membaik ketika kita buka check point di Desa Sepulut, dalam 3 minggu kita jaga posko. Kita berhasil mengidentifikasi 167 orang positif corona, kalau tidak kita jaga di Sepulut, mereka masuk ke Sintang dia tidak tau bahwa dia positif kemudian berinteraksi denan masyarakat Sintang sehingga bisa menularkan ke banyak orang,” jelasnya.
“hasil sepertiganya kita kembalikan ke daerahnya masing-masing, ada dari Mempawah, Pontianak, Sekadau, Sanggau, sepertiganya bersedia di isolasi di Kabupaten Sintang, sepertiganya menginginkan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing yang orang tanpa bergejala, sejak itu kasus menjadi turun, minggu ini 35 kasus, minggu sebelumnya 30 kasus, jadi 30’an kasus perminggu, tetapi yang meninggal masih tinggi, minggu lalu 13, sebeolumnya 9, jadi masih tinggi, rata-rata yang meninggal kasusnya karena terlambat, orang sudah masa bodoh dengan corona, tidak perduli dengan corona, jadi kalau batuk pilek, hilang penciuman dia tunggu dulu, takut dibawa ke rumah sakit, nanti di isolasi, jadi pas sesak nafas baru dibawa ke rumah sakit, itu saturasi oksigennya sudah 50-30-60 meninggal,” tambah Bupati Sintang
Jarot mengatak masyarakat tidak usah takut dan panik, pada akhirnya akan baik-baik saja, di Italia itulah yang paling banyak corona, dan angka kematian paling tinggi, tadi sudah diumumkan bahwa menonton sepakbola sudah boleh. Di Amerika Serikat merupakan kasus corona paling banyak tapi beberapa negara lain tidak mewajibkan menggunakan masker, kenapa semuanya itu, karena mereka cepat melakukan vaksinasi, sebelum vaksinasi mencapai 80%, mereka disiplin melaksanakan PPKM Mikro dan Protokol 6M.
“Jadi pada situasi seperti sekarang ini, kita tidak usah saling menyalahkan, pemerintah tidak menyalahkan masyarakat, masyarakat tidak perlu menyalahkan pemerintah. Kita bersatu padu, pemerintah bekerja keras untuk melakukan 3T yakni Tes, Tracing, Treatment. Kemudian menjamin ketersediaan stock vaksin, mendistribusikannya hingga ke pedalaman, lalu menjaga jangan sampai kasus corona import itu datang,”pesan Bupati Sintang. (Tim-Red)