www.ujungjemari.com, SINTANG- Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yosepha Hasnah, mengatakan guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di Kabupaten Sintang diperlukan upaya yang konprehensif yang melibatkan semua pihak, baik pemeritah, swasta, masyarakat dan masyarakat adat.
“sinergi antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat dan masyarakat adat merupakan modal penting untuk menghadapai kompleksitas masalah dan tantangan pembangunan berkelanjutan baik secara global maupun lokal, ”kata Yosepha Hasnah saat mewakili Bupati Sintang membuka kegaitan seminar publik penyampaian hasil fasilitasi multipihak mendukung inisiatif Sintang lestari yang di laksanakan di Aula Hotel My Home Sintang, Selasa (29/10/19) pagi.
Disampaikanya ada beberapa tantangan yang dihadapai oleh Kabupaten Sintang saat ini, yakni kedaruratan infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan, belum fungsionalnya beberapa jalan penghubung dari desa menuju kota kecamatan maupun dari kota kecamatan menuju ke ibu kota kabupaten. Kondisi ini menyebabkan terkendalanya proses transportasi dan distribusi barang sehingga dapat menyebabkan tingginya harga barang di beberapa lokasi.
“Kondisi infrastruktur ini berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat. diikuti dengan rendahnya harga komoditas unggulan menyebabkan pemenuhan kebutuhan pokok menjadi semakin sulit,” ungkapnya.
Baca Juga : [related_posts] |
Menurut nya perlunya alternatif terhadap produk unggulan yang dapat menjadi solusi terhadap peningkatan pendapatan masyarakat.
Saat ini trend angka kemiskinan yang cenderung meningkat pada setiap tahunnya menyebabkan garis kemiskinan di kabupaten Sintang yang menempati urutan pertama di provinsi kalimantan barat.
“hingga saat ini Kabupaten Sintang terus berbenah melalui berbagai kebijakan pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat pada masa yang akan datang,” tandasnya.
Dikatakannya pembangunan seringkali diidentikan dengan mekanisme kegiatan ekonomi, yang ditandai dengan proses produksi maupun konsumsi yang selalu memberikan dampak eksternalitas negatif bagi lingkungan sebagai pemasok input untuk kegiatan produksi tersebut.
“Kegiatan ekonomi umumnya menurunkan daya guna lingkungan dan menimbulkan kerusakan pada alam. hal ini pada akhirnya akan merugikan proses produksi karena akan timbul keadaan krisis sumber daya sebagai input produksi dari proses pemanfaatan lingkungan secara besar-besaran,” terang Yosepha.
Menurutnya apabila tidak cermat dalam mengendalikan pembangunan maka dapat dipastikan akan terjadi degradasi daya dukung lingkungan yang akan berdampak pada menurunnya kualitas hidup manusia
“tantangan berkaitan dengan kondisi lingkungan serta penataan ruang selalu menjadi topik yang menarik untuk didiskusikan, untuk itu pemerintah kabupaten sintang berkomitmen dalam pelaksanaan pembangunan harus berwawasan lingkungan dan sesuai dengan tata ruang dalam upaya menuju pembangunan kabupaten sintang yang berkelanjutan,” jelasnya. (Tim-Red)