Wabup Sintang Minta OPD Tindaklanjuti Keluhan Pedagang

oleh
Wakil Bupati Sintang, Sudiyanto. (kiri)

SINTANG, KALBAR- Wakil Bupati Sintang Sudiyanto, SH memimpin rapat membahas Laporan Pelaku Usaha di Pasar Masuka Sintang di Langkau Kita Rumah Dinas Wakil Bupati Sintang pada Selasa, 29 Juni 2021.

Wakil Bupati Sintang Sudiyanto menyarankan seluruh OPD yang terkait bisa melakukan penertiban baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri sesuai tugasnya. OPD dipersilahkan menggandeng TNI dan Polri. “Kita perlu melakukan peninjauan ke lapangan untuk melihat kondisi riil di sana. Saya juga melihat ada banyak kendaraan parkir di bahu jalan,” jelasnya.

Sudianto juga menyoroti soal kebersihan di linkungan pasar. Dia menilai  lingkungan pasar masih kotor dikarenakan banyak sampah yang masih bertebaran. “saya melihat ada pedagang yang mau untung tapi tidak mau berkorban menjaga kebersihan sekitar usahanya. Sampah yang dekat tempat dia jualan saja dia tidak mau bersihkan. Soal kesadaran akan kebersihan, pedagang kita masih sangat kurang. Kan tidak perlu kita tunggu mereka membersihkan area dia jualan,” tegasnya.

Dia menegaskan peninjauan langsung  di Pasar Masuka  harus segera dilakukan guna melaksanakan pertemuan. “Kita harus meninjau dan keliling sambil memberikan edukasi kepada para pedagang. Kita juga perlu datang ke pedagang dan berdiskusi dengan mereka. Kita juga mau mendengarkan apa aspirasi dan pendapat mereka. Kita ingin cara-cara yang persuasif dalam menata kebersihan dan keamanan Pasar Masuka. Saya siap hadir disana bersama-sama teman-teman OPD yang terkait, TNI dan Polri dalam rangka melayani masyarakat di Pasar Masuka,” tegas Sudiyanto.

Sudiyanto juga meminta  OPD yang terkait agar menindaklanjuti keluhan dari pedagang yang ada di Pasar Masuka. “Masing-masing OPD silakan melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai kewenangannya. Lakukan tindakan dan langkah yang nyata di lapangan,” pinta Wabup Sintang.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sudirman menjelaskan bahwa 24 Mei 2021 yang lalu para pedagang los Pasar Masuka mengirim surat kepada Disperindagkop dan UKM Kabupaten Sintang. Surat tersebut berisi keluhan akan masalah yang terjadi di Pasar Masuka seperti banyak agen ikan dan daging yang buka sampai jam 09.00 WIB, padahal ada kesepakatan antara agen dan pengecer, bahwa agen hanya buka sampai jam 06.00 WIB saja.

“ Lalu ada juga keluhan, agen masih melayani pembelian dibawah 3 kg, adanya pedagang yang jualan diluar tempat yang sudah ditentukan oleh pemerintah, banyaknya pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang jalan masuk dan tempat parkir, serta mengeluhkan kondisi kebersihan pasar yang tidak maksimal dilakukan pemeliharaan,” terang Sudirman.

Sudirman menerangkan pihaknya  sudah mengidentifikasi masalah yang ada di Pasar Masuka. Beberapa pedangan tidak menempati tempat di dalam Pasar Masuka, tetapi berjualan di luar pasar yang sebenarnya dilarang untuk dijadikan tempat berjualan.

“Kita akan segera melakukan penertiban dan penataan. Serta upaya yang lain yang diperlukan untuk mengatasi masalah yang ada. kami mengharapkan rekan-rekan OPD lain mendukung kami sesuai tugas pokok dan fungsinya. Kami juga setuju jika OPD terkait menugaskan personilnya untuk setiap hari berada di posko yang ada di Pasar Masuka,” terang Sudirman.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Edy Harmaini menjelaskan bahwa petugas kebersihan hanya mengangkut sampah yang ada di kontainer atau TPS. “kalau sampah yang ada di pedagang, itu tanggungjawab pedagangnya untuk mengantar sampah ke kontainer, ” terang Edy Harmaini

Kepala Dinas Perhubungan Florensius Kaha mengajak OPD terkait untuk setiap minggu turun ke Pasar Masuka untuk mengatasi masalah yang ada. “saya setiap minggu kesana dan menggunakan pakaian dinas lengkap. Karena kami kesana dalam rangka menjalankan tugas sehingga wajib menggunakan pakaian dinas bukan pakaian kaos oblong. saya hadir disana untuk memberikan dukungan kepada staf kami yang bertugas mengatur parkir. Saya pernah mengempiskan ban kendaraan yang parkir salah. Saya sarankan kita sering kumpul disana, entah sambil ngopi. Pertemuan non formal tetapi mampu mengatasi masalah di sana,” terangnya. (Tim-Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *