Bupati Sintang Ajak Masyarakat Terapkan Lima Kegiatan STBM

oleh
BUpati Sintang, Jarot Winarno

SINTANG, KALBAR- Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan, bahwa Pemerintah saat ini berkomitmen untuk terus melanjutkan dan mengutamakan program di sektor kesehatan. Selain pandemi covid-19 yang menjadi prioritas saat ini, musuh utama di Sintang ialah stunting. Hal tersebut disampaikannya saat mendeklarasikan Desa Betung Permai, Kecamatan Ketungau Hilir sebagai Desa Open Defecation Free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan, pada Senin 28 Juni 2021.

Jarot menilai dengan adanya ODF ini dapat mengurangi laju angka stunting di Kabupaten Sintang, diiringi dengan melakukan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). “Sanitasi Total Berbasis Masyarakat itu menjaga kesehatan kita sekaligus juga menjaga sanitasi kita,” jelasnya.

Terkait Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Jarot berpesan kepada masyarakat untuk dapat menerapkan lima kegiatan yang masuk dalam kategori STBM dalam kehidupan sehari-hari. Yakni, tidak Buang Air Besar (BAB) sembarangan, selalu mencuci tangan, selalu menjaga sumber makanan kita, menjaga dan mengelola sampah yang ada disekitar pekarangan dan lingkungan kita, dan penataan air limbah secara baik dan benar.

“ dengan menerapkan 5 kegiatan tersebut maka kita sebagai masyarakat sudah melakukan pola hidup bersih dan sehat ditengah-tengah lingkungan kita,” pinta Jarot.

Pj. Kepala Desa Betung Permai, Musprandi mengatakan bahwa Desa Betung Permai merupakan Desa yang sangat mendukung program Pemerintah.  Ia menegaskna Desa Betung Permai selalu mendukung dan selalu memprioritaskan setiap program Pemerintah, baik itu program dari Pemerintah Kabupaten hingga Pemerintah Pusat.

“ salah satunya ialah mendukung pelaksanaan program Open Defecation Free (ODF) di Desa Betung Permai saat ini,” kata Musprandi.

Program ODF ini kata dia sangat disambut antusiasme masyarakat Desa Betung Permai. Bahkan masyarakat setempat masyarakat desa sekitar saling bergotong royong untuk membangun tempat buang air besar bagi masyarakat yang belum memilikinya.

“Semua dilakukan secara suka rela, tidak ada uang harian, ini istilahnya saling bantu membantu, dari desa yang lain juga ada yang membantu,”  terangnya.

Musprandi menjelaskan bahwa tingkat kesadaran masyarakat di wilayah Desa Betung Permai sudah cukup bagus, “saya mendapatkan laporan dari Petugas Puskesmas Serangas, mengatakan bahwa dari jumlah 286 Kepala Keluarga (KK) yang ada di Desa Betung Permai ini, sebanyak 223 itu sudah ada tempat BAB-nya dan layak dipakai, kemudian sisa 63 Kepala Keluarga (KK) itu belum memiliki tempat BAB dan masih menumpang ketempat tetangga,” jelasnya.

Meski begitu,  Muspriandi mengaku di Desa tersebut masih kekurangan ketersediaannya air bersih, Masyarakat sampai saat ini masih berharap dengan air hujan. “ oleh sebab itu, kami minta kepada Pemerintah untuk kiranya dapat memberikan bantuan terkait pengadaan air bersih,” pintanya. (Tim-Red)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *