SINTANG, KALBAR– Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah mengajak masyarakat agar tetap semangat memperingati Hari Jadi (Harjad) Kota Sintang ke 659 meski tidak semeriah seperti tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan pandemi covid-19, sehingga pemerintah meminimalisis kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona.
“dua tahun ini kita tidak dapat memperingati Hari Jadi Kota Sintang seperti tahun-tahun sebelumnya karena kita masih dalam masa pandemi covid-19. Namun saya mengajak kita semua tetap semangat dan mensyukuri hari jadi Kota Sintang ke 659 ini,” ujarnya, Selasa 25 Mei 2021.
Ia mengatakan tema peringatan Hari Jadi Kota Sintang tahun ini adalah “Bertema”. Artinya, “Bersama Terus Maju”.
“Tema ini memberi pesan kepada kita bahwa Sintang sebagai rumah besar kita semua, yang harus diisi dengan spirit berbersamaan dalam kemajuan. Tidak boleh ada kelompok yang tertinggal atau ditinggalkan, sementara kelompok lain lebih di depan dalam membangun Kota Sintang,” jelas Yosepha.
Karena itu, semua kelompok anak bangsa harus di beri hak, tempat, kesempatan dan perlakuan yang sama untuk berkontribusi memajukan KotaSintang sebagai landmark Kabupaten Sintang. “Apalagi saat ini kita masih dalam suasana pendemi covid-19. Tentunya spirit kebersamaan justru menjadi modal melawan covid-19 agar persuadaraan dan kesatuan semakin kokoh,” pungkas Yosepha
Yosepha mengajak semua elemen kembali mengenang sejarah. Pandangan dan ingatan kita harus terfokus pada masa silam, dimana sosok Jubari Irawan I mengajarkan betapa pentingnya nilai-nilai kebersamaan. Ia bangga dengan Sintang yang dipenuhi dengan kemajemukan namun dapat menjaga situasi kondusif, kompak menjaga persatuan dan kesatuan.
“Perbedaan atas dasar SARA yang kita miliki harus di rajut dengan tali saling kenal-mengenal, hasrat untuk bersaudara serta menebar kasih sayang satu dengan yang lainnya harus terus kita galakkan. Kalau diantara kita merasa senang, maka semua harus juga merasa senang, sebaliknya jika ada yang susah, maka rasa susah itupun kita rasakan bersama juga,” ajak Sekda.
Olehkarenanya, kata Sekda Yosepha, warisan nilai kebersamaan inilah wajib untuk diaktualisasikan dalam panggung kehidupan sosial, terutama dalam melawan Covid-19. Menurutnya memutuskan mata rantai penyebaran covid-19 perlu kerjasama semua pihak.
“Jadi, ada ungkapan bijak seperti ini kehidupan adalah 10 persen, apa yang terjadi pada anda dan 90 persenya adalah bagaimana anda meresponnya. Artinya, tantangan terbesar kita menghadapi covid-19 adalah bagaimana kita merespon secara tepat, cerdas, dan percaya adanya covid-19, kemudian patuhi protokol kesehataan dengan menerapkan 5M, terus berprilaku hidup bersih dan sehat serta saling peduli pada sesama merupakan respon terbaik melawan covid-19,” ungkapnya. (Tim-red)