SINTANG, KALBAR– Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, dr. Harysinto Linoh, mengatakan Rumah Sakit Jiwa Sudiyanto memiliki peran strategis dalam peningkatan kesehatan mental masyarakat.
Keberadaannya tidak hanya memberikan tempat perawatan bagi individu dengan gangguan mental, tetapi juga berkontribusi pada pemahaman dan pendekatan holistik terhadap kesehatan mental.
“Data 2 tahun lalu jumlah penderita gangguan jiwa yang ada di Kabupaten Sintang sudah lebih dari 600 orang. Penderita berat dirujuk ke Singkawang. Kita mendapat tagihan dari Rumah Sakit Jiwa di Singkawang sekian ratus juta setiap tahunnya untuk perawatan pasien dari Sintang.
Atas dasar itu kita melihat pentingnya keberadaan rumah sakit jiwa di Sintang ini,” ujar Sinto, Sabtu 25 November 2023.
Saat ini Rumah Sakit Jiwa Singkawang sudah over capacity. Kemudian rumah sakit jiwa di sungai bangkong Pontianak sudah downgrade menjadi klinik.
“Kita bersyukur Sintang sudah punya Rumah Sakit Jiwa. Sumber daya manusianya kita juga punya. Ada Dokter spesialis jiwa. Nah dokter spesialis jiwa di Sintang ini satu satunya di timur Kalimantan Barat. Sanggau tidak punya dokter spesialis jiwa, Sekadau juga tidak punya, melawi dan Kapuas Hulu juga tidak. punya, hanya Sintang yang punya dokter spesialis jiwa di timur Kalbar maka harus kita berdayakan,” ujar Sinto.
Dengan adanya Rumah Sakit Jiwa dan dokter spesialis memudahkan akses layanan kesehatan mental bagi masyarakat Kabupaten Sintang secara khusus dan wilayah timur Kalbar pada umumnya. Pasien tidak tidak perlu lagi dirujuk ke Singkawang.
“Selain itu, sekarang masyarakat timur Kalimantan Barat untuk kelengkapan administrasi tes CPNS mereka tidak perlu jauh-jauh pergi ke Pontianak untuk tes kejiwaannya, sudah ada di Sintang. Dengan demikian juga akan berkontribusi bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ujar Sinto.
Mantan kepala Dinas Kesehatan Sintang ini mengatakan bahwa Rumah Sakit Jiwa Sudiyanto yang sekarang ini masih bersifat sementara. Pemkab Sintang sudah menyiapkan lahan untuk pembangunan gedung baru. Pembangunan ditargetkan bisa terealisasi tahun 2024 mendatang.
“Tanah sudah disiapkan oleh pemerintah daerah untuk kita bangun rumah sakit jiwa yang lebih besar dan lengkap. Anggarannya masih kita usulkan ke Pemerintah Pusat melalui dana alokasi khusus (DAK). Semoga tahun depan sudah ada lampu hijau sehingga pembangunan bisa kita mulai,” ungkapnya.
