Kalbar Kembangkan Kawasan Penghasil Lobster, Ini Wilayahnya

oleh

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Kalimantan Barat sedang mengembangkan sejumlah kawasan pesisir penghasil komoditas udang lobster untuk kebutuhan ekspor setahun. Kalbar sendiri bisa menghasilkan sebanyak 94 ton per tahun atau Rp 9,4 miliar per tahun. Sat ini kawasan-kawasan pesisir yang menjadi perhatian pemerintah provinsi dan daerah yakni, Kabupaten Ketapang, Sambas dan Kayong Utara. Kemudian Kabupaten Sambas khususnya di pesisir Kecamatan Paloh yang mendominasi menghasilkan komoditas tersebut. “Kendalanya pengembangan budidaya lobster dari Kalbar masih belum layak ekspor karena ukuran masih banyak belum lobster tidak mencapai berat 2 ons,” kata  Kadis Perikanan dan Kelautan Kalbar Gatot Rudiyono, Senin (24/7/2017).

Gatot mengatakan, pengembangan bibit lobster masih bersifat alamiah atau diambil langsung dari tepian pantai. Pengembangan bibit belum pada tahap budidaya sehingga hal itu menjadi satu di antara kendala pula daerah kesulitan menghasilkan lobster dalam jumlah banyak.  Padahal, lanjutnya, nilai ekspor lobster sangat menggiurkan di pasaran internasional yaitu mencapai Rp 100 ribu per kilogram atau Rp 9,4 miliar per tahun yang masuk ke Pendapatan Asli Daerah (PAD).  “Nilai ekspor sangat mahal. Kita akan pelan-pelan pendekatan kepada pemerintah daerah masing-masing kabupaten karena yang punya wilayah penghasil lobsterkan penduduk setempat. Sementara, swasta belum, tapi kalau swasta mau bergabung boleh,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *