Guru Penggerak Harus Jadi Contoh Ditempat Tugas

oleh

SINTANG, KALBAR- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang mengukuhkan 52 orang Guru Penggerak Angkatan 6 Kabupaten Sintang di Pendopo Bupati Sintang, Senin 24, Juli 2023.

52 guru penggerak tersebut terdiri dari jenjang SD sebanyak 24 orang, jenjang SMP sebanyak 16 orang, jenjang SMA sebanyak 7, dan jenjang SMK sebanyak 5 orang.

Pengukuhan ditandai dengan pemasangan selempang oleh Wakil Bupati Sintang Melkianus dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Yustinus kepala perwakilan guru penggerak.

Wakil Bupati Sintang Melkianus, menyampaikan bahwa pendidikan pada hekakatnya menjadi salah satu sarana yang berpengaruh besar dalam membentuk sumber daya manusia berkualitas. Melalui pendidikan, dapat tercipta generasi berkarakter yang mampu mengaktualisasikan diri menjadi ujung tombak kemajuan peradaban.

“Sebagaimana ungkapan tersebut sebenarnya tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, tujuan nasional pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang pada akhirnya akan menopang kesejahteraan rakyat,” kata Melki.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, Kemendikbud meluncurkan program guru penggerak di awal tahun 2020 lalu t ujuannya tentu saja untuk menjadi fasilitator dan praktisi di dunia pendidikan.

“Melalui guru penggerak, nantinya peserta didik yang kesulitan belajar akan mendapatkan solusi,” ujarnya.

Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang menerapkan merdeka belajar dan menggerakkan seluruh ekosistem pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang berpusat pada murid. Guru Penggerak menggerakkan organisasi belajar bagi guru bagi guru di sekolah dan di wilayahnya serta mengembangkan kepemimpinan murid untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

Untuk menjadi Guru Penggerak, Guru harus mengikuti proses seleksi dan pendidikan Guru Penggerak selama 6 bulan. Selama proses pendidikan, calon Guru Penggerak akan didukung oleh Instruktur, Fasilitator, dan Pendamping yang profesional

Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang mendukung semua program yang telah dilakukan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian pendidikan dan kebudayaan, Balai Guru Pengerak serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Salah satunya adalah program Guru Penggerak.

“dan kami berharap para guru penggerak yang ada di kabupaten Sintang untuk dapat bekerjasama dengan semua pihak guna meningkatkan mutu pendidikan yang ada di wilayah kabupaten Sintang. kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama untuk memajukan pendidikan,” ucap Melkianus.

Mantan wakil rakyat Sintang ini berharap program Guru Penggerak yang telah dilaksanakan dapat menjadi garda terdepan dalam kemajuan pendidikan dan mutu pendidikan. Dapat berimbas untuk peserta didik, serta dapat berimbas pada kesejahteraan masyarakat.

“Semoga para guru penggerak yang telah dikukuhkan akan menjadi pioneer peningkatan kualitas pendidikan di kabupaten Sintang sehingga menjadikan Pendidikan kita menjadi lebih baik dan bermutu,” harapnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Yustinus mengatakan bahwa
Guru yang sudah mengantongi sertifikat guru penggerak merupakan aset bagi dinas Pendidikan. Merka sudah mengantongi tiket untuk menjadi kepala sekolah dan pengawas.

“Sebelumnya proses rekrutmen kepala sekolah harus diklat dan cakap kepala sekolah. Sekarang dengan mendapat sertifikat guru penggerak bisa kita angkat jadi kepala Sekolah,” kata Yustinus.

“Namun kami sudah sepakat dengan dinas pendidikan provinsi, bahwa guru penggerak nantinya harus jadi kepala sekolah terlehih dahulu setidaknya 6 bulan sebelum diangkat menjadi pengawas,” kata Yustinus.

Yustinus juga menegaskan bahwa ASN harus siap mengapdi di tempat yang ditugaskan. Tidak boleh memilih milih tempat.

“Saya akan tegas, kalau mereka tidak siap ditempatkan ditempat tugas yang ditunjuk silahkan mundur. Kita masih banyak stok (guru penggerak) untuk menggantikan,” tegasnya.

Ia menjamin bahwa penempatan guru kepala sekolah mempertimbakan kedekatan guru bersangkutan dengan wilayahnya.

“Misalnya Guru Penggerak dari Ketungau, kita tempatkan di daerah sana. Kemudian ada juga guru penggerak dari Serawai juga begitu, artinya mereka inilah yang nantinya kita harapkan bisa memajukan dujia pendidikan didaerah tersebut,” jelasnya.

Koordinator Guru Penggerak Angkatan 6 Kabupaten Sintang Sukanto S.Pd mengatakan sedikitnya ada 52 guru di Sintang yang mengikuti pendidikan guru penggerak angkatan 6 Kabupaten Sintang.

“Sejak 24 agustus 2022 kami memulai pendidikan Guru pengerak angkatan 6. Pada tanggal 9 mei 2023, 52 orang yang ikut pendidikan dinyatakan lulus dengan peringkat amat baik,” kata Sukanto.

Satu diantara guru penggerak angkatan 6, Bernadeta mengaku bersyukur dan bangga telah menyandang status guru penggerak. Guru yang bertugas di SDN 5 Air Nyuruk Ketungau Hilir ini menilai perjuangan sesungguhnya barulah akan dimulai.

“Menurut saya ini belum selesai, kami harus merealisasikannya di tempat kami bertugas,” ujarnya.

Salah satu progam Bernadeta yakni meningkatkan literasi bagi pelajar disekolah. “Meningkatkan literasi bagi peserta didik akan saya gencarkan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *