www.ujungjemari.com, SINTANG – Pekerjaan proyek di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sintang menjadi sorotan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat. Pasalnya proses kontraktual kegiatan di instansi tersebut sangat lamban dan baru dilaksanakan oktober 2019 lalu.
“kita minta penjelasan, apa yang menjadi kendala sehingga kegiatan APBD murni tahun 2019 khususnya di dinas Pendidikan terlambat penyelesaian administrasi kontraknya dan baru selesai disampaikan kepada pelaksana pada bulan November 2019 ini sehingga pekerjaan tersebut dimulai pada bulan November,”kata Legislator Gerindra Billy Welsan belum lama ini.
Pihaknya berpendapat kontraktual tersebut sangat terlambat dan berpotensi pelaksanaannya tergesa-gesa karena waktu tersedia efektif tidak lebih dari 2 bulan setengah saja. Rancangan anggaran yang disampaikan Bupati Sintang lebih fokus pada pada infrastruktur dan daerah-daerah yang terisolir dan tertinggal lebih jelasnya mengutamakan kebutuhan masyarakat di Sintang, temasuk di sektor pendidikan.
Baca Juga: [related_posts] |
Wakil Rakyat Sintang ini berharap pemerintah dapat berkaca dari pengalaman ini, sehingga kedepan tidak terjadi keterlambatan proses pembangunan di daerah. “ oleh sebab itu kami meminta kepada Bupati Sintang untuk memberikan perhatian khusus untuk tahun-tahun yang akan datang agar dinas-dinas lainnya agar mulai di proses rekayasa lapangan dan administrasi proyeknya dapat dimulai sejak awal tahun,” pintanya.
Wakil Bupati Sintang Askiman mengatakan keterlambatan proses pelaksanaan kegiatan di dinas pendidikan, dikarenakan keterbatasan tenaga teknis dan pejabat pelaksana teknis kegiatan ( PPTK ) sehingga perlu memprioritaskan terlebih dahulu melaksanakan kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK), “ namun demikian kegiatan yang bersumber dari DAU (Dana Alokasi Umum) tetap dilaksanakan dan ditargetkan untuk selesai tepat waktu,” bebernya. (Tim-Red)