Kartiyus Sebut 3 Hal ini Harus Dilakukan dalam Dunia Pendidikan

oleh

www.ujungjemari.com, SINTANG– Kepala Bappeda Kabupaten Sintang Kartiyus mengatakan arah pembangunan kebudayaan dan pendidikan adalah terbentuknya insan dan ekosistem pendidikan yang berkarakter dengan dilandasi semangat gotong royong yang merupakan visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

“untuk mencapai visi tersebut harus dilakukan 3 hal yakni pertama, penguatan pelaku pendidikan dan kebudayaan. Kedua, peningkatan mutu dan akses. Ketiga, pengembangan efektivitas birokrasi melalui perbaikan tata kelola dan pelibatan publik,” kata Kartiyus saat mewakili Bupati Sintang yang menghadiri sekaligus membuka kegiatan  Pelatihan Rutin Bulanan dan Evaluasi Program KIAT Guru Gelombang Pertama di Hotel My Home, Selasa ( 22/10/2019)

Pemerintah juga menyadari pentingnya pendidikan untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan. Oleh karena itu, sejak 2019 sebesar 20% APBN dialokasikan untuk pendidikan dimana setengahnya untuk gaji dan tunjangan guru. “Namun demikian peningkatan kesejahteraan guru belum berjalan seiring dengan peningkatan kinerja guru maupun hasil belajar murid”, kata Kartiyus.

Kartiyus mengatakan Pemerintah Kabupaten Sintang sejak awal menyambut baik serta mendukung adanya program KIAT guru karena visi dan misi Kemendikbud  dan program KIAT guru yang bertujuan untuk meningkatkan keberadaan dan kualitas layanan pendidikan dasar di wilayah perdesaan dan terpencil, “ini juga sejalan dengan salah satu visi pemerintah Kabupaten Sintang yakni cerdas, dan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih”, ujarnya.

Baca Juga : [related_posts]

Kartiyus menambahkan bahwa KIAT guru fase ke-1 sudah dilakukan pada tahun 2016-2018. Hari ini adalah KIAT guru Fase ke-2 tahun 2018-2019. Program KIAT guru sendiri terdiri dari 3 tahap pelaksanaan yakni, Persiapan, Pelaksanaan dan Evaluasi, yang dilakukan dari tingkat kabupaten sampai desa.

“Dari keseluruhan rangkaian kegiatan ini terdapat 4 kegiatan yang harus dilaksanakan  oleh para pengemban tanggung jawab di tingkat desa yakni;  Sosialisasi Desa, Pembentukan Janji Bersama, Pertemuan Rutin Bulanan Desa, dan Pertemuan Evaluasi Desa”, tegas Kartiyus.

Secara mandiri dimana peran dan keberadaan komite sekolah akan menjadi sangat penting disamping adanya dukungan dari pemerintah desa. “Untuk itu, kepada seluruh peserta pelatihan saya harapkan agar dapat mengikuti pelatihan ini dengan baik sampai selesai sehingga nantinya dapat mengimplementasikan hasil pelatihan ini di dalam pelaksanaan program di lokasi desa / sekolah masing – masing. Satu hal yang harus kita ketahui bersama bahwa pebdidikan merupakan hak anak – anak dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pihak sekolah dan guru. Akan tetapi menjadi tanggung jawab kita bersama secara gotong royong,” pesan Kartiyus.

Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang yang diwakili oleh Pelaksana Tugas Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang Helmi dihadapan  para peserta KIAT mengatakan bahwa pendidikan di Kabupaten Sintang mengalami peningkatan.

“tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pembekalan dan Pemahaman kepada para pemangku program di tingkat desa terkait dengan langkah langkah yang telah ditentukan. Peserta pelatihan berjumlah 85 orang yang terdiri dari perwakilan 17 desa/sekolah,  peserta kiat guru lokasi perluasan mandiri masing- masing terdiri dari 1 orang kepala sekolah, 1 orang kepala desa, dan 3 orang perwakilan anggota komite sekolah”, jelas Helmi.

“pelatihan dilaksanakan selama 4 hari mulai dari hari selasa tanggal 22 oktober tepatnya  sore ini sampai dengan hari jumat tanggal 25 oktober di hotel My Home Sintang” tambah Helmi. (Tim-Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *