www.ujungjemari.com [SINTANG]-SINTANG. Wakil Bupati Sintang, Drs. Askiman, MM bersama rombongan meninjau pelaksanaan ujian nasional tingkat Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Sintang, Senin (23/4/2018).
Pada tinjauan pertama di SMPN 3 Sungai Tebelian, Wakil Bupati melakukan upacara singkat membuka UN tingkat SMP di Kabupaten Sintang. Upacara ini dihadiri oleh siswa-siswi 2 sekolah, siswa dari SMPN 3 Sei. Tebelian dan SMPS Yosep Khatulistiwa.
“Selamat melaksanakan ujian nasional kepada anak-anakku sekalian dan para guru,” kata Askiman. “Saat ini masih ada beberapa SMP yang ujiannya berbasis kertas dan pensil,” ungkapnya. “Semoga tahun depan, semua secara serentak dapat menyelenggarakan UNBK,” harapnya.
Askiman mengungkapkan bahwa kendala pemerintah Kabupaten Sintang belum dapat menyelenggarakan UNBK di Tingkat SMP secara serentak dikarenakan kekurangan perangkat dan sulitnya akses internet di daerah pedalaman. Beliau menyampaikan rencana alternatif untuk tahun depan.
“kita akan coba menitipkan siswa-siswi yang belum ada akses internet dan sarananya, ke sekolah terdekat yang sudah siap untuk UNBK, sehingga tahun depan bisa 100% UNBK sebagaimana diamanatkan dari pemerintah pusat,” harap Askiman. “Meski belum maksimal UNBK-nya, kita berharap hasil yang dicapai anak-anak kita tetap baik. Prestasi mereka tetap yang terbaik. Sejauh yang ktia lihat, semua dapat berjalan dengan baik dan lancar,” tambahnya.
“Hasil tinjauan kita pada hari ini, ada beberapa sekolah yang kita kunjungi,” kata Askiman kepada awak media usai melakukan monev UN. “Ada sekolah yang belum bisa melaksanakan UNBK, masih UNBKP. Ada yang menumpang ke sekolah lain yang memiliki fasilitas komputer dan dapat terkoneksi dengan internet. Ada juga yang mandiri,” ungkapnya
Salah satu pemimpin Kabupaten Sintang itu juga menyampaikan pesan kepada apra siswa-siswi peserta ujian nasional untuk menjaga kesehatan dan belajar dengan baik. Menurut Askiman momen ujian nasional sangat penting dalam menentukan nasib kelanjutan pendidikan pada siswa-siswi, guna melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“kepada anak-anakku sekalian dalam mengikuti ujian ini, saya harap jaga kesehatan kalian ya. Kurangi aktivitas keluar malam,” kata Askiman sambil tersenyum. “Konsentrasi penuh dalam kegiatan ujian ini. Belajarlah dengan sebaik-baiknya. Ingat semua materi pelajaran yang sudah kita pelajari,” pesannya.
“Terima kasih pada semua guru yang memberikan bimbingan kepada anak-anak sehingga mampu mencapai tahap ujian. Konsentrasi maksimal dan awasi anak-anak, bimbing dan bantu anak-anak kita secara maksimal,” pesan Askiman kepada para guru penyelenggara dan pengawas ujian.
Lindra Azmar selaku kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang menyampaikan harapannya agar semua siswa-siswi peserta UN bisa lulus 100%.
“syukurnya, pada UN SMP ini cuaca cukup mendukung, sehingga bisa lancar sebagaimana kita rencanakan,” kata Lindra. “Di Sintang, tahun lalu, di tingkat SMP, kita belum mampu melaksanakan UNBK, tahun ini kita sudah mampu meski baru sedikit,” pungkasnya.
Data yang dilansir Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang menyebutkan bahwa ada 124 sekolah yang tahun 2018 menyelenggarakan Ujian Nasional. Ada 18 sekolah diantaranya sudah dapat menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sedang yang lainnya melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNBKP). Dari 7.268 siswa yang terdaftar di Dinas Dikbud Sintang, baru 1.768 siswa yang merasakan UNBK.
Dari 18 sekolah yang ikut serta melaksanakan UNBK, hanya 5 sekolah yang menyelenggarakan UNBK secara mandiri sedang 13 lainnya menumpang di sekolah lain. Dari 18 sekolah tersebut, 6 sekolah Negeri dan 8 sekolah Swasta dan 4 Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Ketua Komisi C DPRD Sintang, Heri Maturida menyampaikan hasil tinjauannya pada monev UN tingkat SMP, Senin (23/4/2018). Ia menyebutkan bahwa memang masih ada kekurangan pada pelaksanaan UN ini. Ada sekolah yang mandiri, ada yang menumpang dan masih banyak yang belum bisa UNBK.
“kedepannya kita harapkan angka yang belum UNBK tersebut semakin berkurang, semoga malah bisa nihil,” ungkap Heri. “Bagi sekolah yang masih kekurangan fasilaitas kita harapkan adanya sinergi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk segera menutup kekurangan ini,” katanya lagi.
Menurut Heri, DPRD Sintang bersama pemerintah daerah akan meninjau mana sekolah yang masih kurang dan mana yang bisa diakomodir lewat anggaran ke depan, khususnya berkaitan dengan bangunan dan sarana komputer juga internet.
“Sebenarnya kita (Sintang.red) sudah siap hanya terkendala pada fasilitas,” ujar Heri lagi. “Pemda dan DPRD sangat siap memfasilitasi kekurangan yang ada karna kita sangat concern kalau soal pendidikan ya,” tambahnya.
“Kita dengan Kominfo akan melakukan komunikasi yang intens karna ada beberapa titik daerah kita yang kurang sinyal agar bisa difasilitasi misalnya berupa tower. Supaya memudahkan koordinasi meskipun bila harus menginduk ke sekolah lain,” pungkasnya.
Syeh Sarwodadi, selaku ketua panitia penyelenggara UN di SMPN 3 Sei. Tebelian menyampaikan bahwa pihaknya belum dapat menyelenggarakan ujian nasional berbasis komputer karena kendala keterbatasan sarana. Sehingga SMPN 3 Sei. Tebelian menyelenggarakan ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNBKP).
Pada tahun ini SMPN 3 Sei.Tebelian menerima peserta gabungan dari SMP Yosep Khatulistiwa. Ada 94 siswa dari SMPN 3 Sei. Tebelian dan 12 siswa dari SMP Yosep Khatulistiwa. UN kali ini menguji siswa-siswi pada 4 (empat) mata pelajaran, Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
“semoga tahun depan, kami mampu mengikuti UNBK,” harap Sarwo. “kita ingin proses tahun ini dapat menjadi umpan balik dalam perbaikan program pembelajaran pada SMPN 3 Sei. Tebelian pada tahun ajaran berikutnya,” tambahnya.
Turut hadir dalam kegiatan monev tersebut, Sekretaris Dinas Dikbud Sintang, Kabid SMP dan SD Dinas Dikbud Sintang, anggota komisi C DPRD Sintang lainnya. (evi/red)