SINTANG, KALBAR- Wakil Bupati Sintang Sudiyanto, menghadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektoral secara virtual di Ruang Video Conference Polres Sintang pada Rabu, 21 April 2021. Rakorlinsek dilakukan dalam rangka menghadapi perayaan Idul Fitri 1442 Hijriah.
Di Ruang Vicon Polres Sintang hadir juga Wakapolres Sintang Kompol Alber Manurung, SH, SIK, Pasilog Kodim 1205 Sintang Lettu Inf. P. Rajagukguk, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sintang H. Anuar Ahmad, S. Ag, Kadis Kesehatan dr. Harisinto Linoh, Kepala BPBD Ir. Bernard Saragih, Kadis Perindagkop dan UKM Sudirman, S. Sos, M. Si, dan jajaran Polres Sintang.
Rakorlinsek diikuti seluruh Polres se Kalimantan Barat, Kapolda Kalbar dan jajaran. Dalam Rakorlinsek tersebut, peserta rakor mendengarkan pengarahan Kapolri, Panglima TNI, Menteri Dalam Negeri, Menteri Perhubungan, Menteri PUPR, Menteri Perdagangan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Panglima TNI dan Kepala BNPB.
Wakil bupati Sintang Sudiyanto sangat menyambut baik Rakorlinsek tersebut. Ia mengatakan pada bulan April 2021 kasus covid-19 di Sintang mencetak rekor tertinggi dengan 260 kasus. Ia berharap perayaan Idul Fitri 1442 Hijriah tidak menimbulkan klaster baru penyebaran covid-19 di Sintang.
“Maka kita mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dengan penyebaran covid-19 dimanapun berada. Menjelang idul Fitri ini waspada penyebaran di pusat perbelanjaan, baik pasar tradisional maupun modern menjelang idul fitri,” pesannya.
Ia menegaskan bahwa pemerintah memperbolehkan untuk melaksankan ibadah, tetapi harus tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, yakni dengan 5M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, dan Mengurangi Mobilitas).
Meski begitu masyarakat juga diminta untuk tidak melakukan mudik lebaran. Dan tidak berkerumun saat merayakan hari raya Idul Fitri. “Hal ini dimaksudkan sebagai langkah pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Sudiyanto juga meminta kepada dinas terkait wajib melakukan langkah intensif guna menjaga stabilitas, khususnya terkait stok bahan pokok dan peningkatan harga. “Kita juga sangat perlu memberikan pemahaman dan mencegah masyarakat untuk tidak melaksanakan Mudik Lebaran 2021,” tegasnya. (Tim-Red)