SINTANG, KALBAR- Kepengurusan Dewan Pengurus Daerah Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Sintang Masa Bakti 2023 – 2028
resmi dikukuhkan pada Minggu 19 November 2023 di Rumah Adat Melayu Kabupaten Sintang.
Pengukuhan dilakukan oleh Ketua DPP MABM Provisi Kalimantan Barat diwakili A.M Nasir. Hadir dalam acara pengukuhan tersebut, Bupati Sintang Jarot Winarno, Wakil Bupati Sintang Melkianus, Anggota DPRD Kabupaten Sintang Fraksi Amanat Persatuan Ghulam Raziq, Senen Maryono, Anton Isdianto dan Jhon Xifli beserta tamu undangan lainnya.
Sedikitnya ada 179 orang personil yang dikukuhkan berdasarkan Surat Keputusan DPP MABM Provinsi Kalbar Nomor : 10/SK/MABMKB/X/2023. Pengurus harian diketuai oleh Abdurrani.
“Kepengurusan yang kami susun ini memang cukup banyak personilnya sebanyak 179 orang atau istilahnya lainnya kepengurusan yang gemuk hal ini memang sengaja karena untuk mengakomodir berbagai kalangan dalam masyarakat yang sangat antusias ingin memajukan MABM ini,” ujar Abdurrani.
Abdurrani mengatakan hampir semua kalangan ada dalam susunan kepengurusan DPD MABM periode 2023-2028. “Ada dari kalangan orang tua, anak muda, ASN, politikus, pengusaha, budayawan, tokoh masyarakat, tokoh agama, cendekiawan dan orang-orang yang peduli terhadap kemajuan MABM Kabupaten Sintang,” ujarnya.
Pihaknya menyadari bahwa baik langsung ataupun tidak langsung pengaruh teknologi akan berimbas kepada pelestarian nilai-nilai budaya masyarakat.
“Benda kecil, HP yang kita pegang sehari-hari itu sangat besar sekali pengaruhnya terhadap upaya pelestarian budaya. Orang duduk ramai-ramai tapi tidak saling bertutur kata. Orang sudah tidak lagi mengutamakan kunjung mengunjung keluarga atau kawan, cukup dengan telepon atau kirim pesan saja. Banyak lagi contoh-contoh yang lainnya. Anak-anak sudah tidak kenal lagi dengan aneka permainan tradisional yang merupakan budaya kita. Kalau hal ini kita biarkan terus-menerus seperti ini atau dengan kata lain kita tidak peduli dengan kondisi tersebut maka akankah kita masih melihat budaya Melayu masih ada di bumi sekian tahun yang akan datang,” ujarnya.
Oleh karena itu, pengurus yang akan datang diarahkan akan lebih fokus terhadap upaya-upaya pelestarian budaya ini.
“Khususnya kepada bapak ibu pengurus yang baru dikukuhkan tadi saya mengajak kita semua mari kita bekerja secara maksimal untuk mengembangkan MABM ini agar lebih baik lagi sesuai dengan komitmen kita adalah bersama-sama berjuang untuk melestarikan warisan adat istiadat dan budaya Melayu Kabupaten Sintang dan menjadikan Kabupaten Sintang sebagai tempat yang penuh kebanggaan atas kekayaan budaya kita tersebut. Kalau tidak kita siapa lagi,” ujarnya.
Abdurrani menegaskan bahwa program-program kerja yang telah direkomendasikan dalam Musda yang lalu akan segera ditindaklanjuti terutama program-program yang sangat mendesak seperti pengukuhan kembali DPC- DPC yang sudah habis masa baktinya. Serta membentuk DPC-DPC pada kecamatan-kecamatan yang belum ada DPC-nya.
“Ini dimaksudkan agar mereka lebih cepat melaksanakan aksi sesuai dengan yang telah direkomendasikan dalam Musda,” jelasnya.
Pihaknya juga akan mempersiapkan keikutsertaan MABM Kabupaten Sintang pada festival adat budaya Melayu Ayang yang akan dilaksanakan di Pontianak pada tahun 2024 yang akan datang. Festival ini sangat penting untuk diikuti karena merupakan wujud nyata dari program pelestarian budaya.
“Kemudian menyelesaikan pembangunan Rumah Melayu “Tepak Sireh” Ini kalau kita lihat bagian kiri bangunan masih belum selesai pembangunan rumah adat Melayu sangat penting karena merupakan sentra kegiatan MABM,” terangnya.
Di samping itu masih banyak lagi program-program kerja yang akan segera pihaknua laksanakan terutama konsolidasi internal organisasi, koordinasi eksternal dengan organisasi kemasyarakatan lainnya baik ormas-ormas kemelayuan maupun ormas lainnya.
“Pada kesempatan yang baik ini kami mengucapkan terima kasih kepada bapak (Alm) Ade Kartawidjaja selaku ketua DPD MABM Kabupaten Sintang masa bakti 2018-2023 beserta seluruh pengurus yang telah memajukan dan mengembangkan MABM dan Kabupaten Sintang sehingga berkembang seperti sekarang ini mudah-mudahan kedekaria dan kerja tersebut merupakan amal ibadah yang selalu mengalir pahala dari-NYA,” ucap Abdurrani.