www.ujungjemari.com, SINTANG – Menteri Keuangan, Sri Mulyani pada 8 Mei 2020 lalu, yang mengatakan ada 65 daerah yang belum melaporkan penyesuaian Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2020, salah satunya Kabupaten Sintang. Hal tersebut menimbulkan komentar dari sejumlah kalangan elit politik. Salah satunya mantan Gubernur Kalbar Cornelis yang merupakan legislator senayan.
Dia beranggapan bahwa empat kepala daerah di Kalbar ini di pertanyakan keseriusannya dalam menangani dan penanggulangan pandemi Corona Virus Disease 2019 (covid-19) karena adanya keterlambatan dalam hal penyampaian penganggaran penyesuaian APBD 2020.
Ketua DPRD Kabupaten Sintang Florensius Ronny berpendapat bahwa Kabupaten Sintang sangat serius dalam penanganan covid-19. Menurutnya keterlambatan dalam menyampaikan laporan penyesuaian APBD 2020 tidak dapat menjadi barometer untuk mengukur tingkat keseriusan.
“bahwa Sintang masuk dari empat daerah di kalbar yang dianggap tidak serius dengan penanangan covid-19, saya protes. Kalau terkait rasionalisasi anggaran memang ada keterlambatan, tapi kalau di bilang sintang penanganan covid-19 nya tidak serius, salah betul, ”kata Ronny, Selasa (19/05/2020).
DPRD Kabupaten Sintang, kata Ronny sangat mendukung dan memberikan apresiasi serta dorongan terkait langkah-langkah yang di ambil Pemkab Sintang dalam proses penanggulangan dan penanganan Covid-19 di daerah.
Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan dalam penanganan dan penanggulangan pandemic covid-19, Pemkab Sintang sudah mengalokasikan anggaran sebesar 42 miliyar. Hal tersebut pun sudah di sampaian ke kementerian keuangan pada senin pekan lalu dan saat ini Pemkab Sintang masih menunggu evaluasinya.
“Kita tunggu evaluasinya minggu ini, kalau sudah di setujui ya tinggal jalan, kalah belum di setujui apa yang salah hasil evaluasinya kita perbaiki kita kirim kembali. Tapi pendanaan sementara untuk penanganan covid-19 aman, dananya ada, saya perintahkan segera di cair-cairkan tu yang 42 miliyar, cairkan pakai semuanya,”beber Jarot. (Tim-Red)