SINTANG, KALBAR– Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Santosa berharap tidak ada kenaikan sembako yang signifikan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H.
Selain itu, distributor dan pedagang diimbau untuk tidak menimbun barang, supaya tidak terjadi kelangkaan. Santosa menegaskan, distributor barang dan pedagang yang terbukti menimbun barang bakal dikenakan sanksi.
“Harapan kita distributor dan pedagang tidak menimbun barang, sebab akan ada sanksi, dari polres juga ada, ada warning bagi mereka, ada sanksi,” tegas Santosa belum lama ini.
Santosa memita instantsi terkait terus memantau peredaran bahan pangan pokok yang beredar di masyarakat pada Ramadan ini. Hal itu untuk mengantisipasi penimbunan bahan pokok memanfaatkan momentum Lebaran.
“Kita perlu memastikan ketersediaan bahan pokok aman saat bulan Ramadan. Jangan sampai bahan pokok langka,” ujarnya.
Legislator PKB ini juga berharap, dengan adanya inspeksi mendadak (Sidak) beberapa waktu lalu, oleh Disperindagkop ke pedagang dan distributor, mereka tidak hanya mengecek stok kebutuhan pasar dan memantau harga. Tapi supaya para distributor dan pedagang berfikir, bahwa mereka dikontrol oleh pemerintah.
“Paling tidak dengan adanya sidak bisa menekan harga di distributor, agen. Dengan adanya sidak mereka bisa berfikir, bahwa mereka dikontrol oleh dinas dan dewan,” kata Santosa.
“intinya kita mengimbau agar para pedagang tidak melakukan penimbunan sembako. Selain melanggar undang-undang penimbunan sembako juga merugikan masyarakat dan dampaknya akan fatal,” tegasnya.
Dewan Dapil Kayan ini berharap, kebutuhan sembako dan harga stabil dan mencukupi selama Idul Fitri. “Mudah mudahan di perayaan Idul Fitri sembako aman. Karena kita sadari, imbas dari kenaikan harga ini bukan hanya bagi umat yang merayakan Idul Fitri, tapi semua masyarkat akan merasakan kenaikan harga,” harap Santosa. (Tim-Red)
