Seminar ISKA Sintang, Rawat Keberagaman Rawat NKRI

oleh

www.ujungjemari.com, SINTANG- Wakil Bupati Sintang Askiman, mengatakan,  sejak berdiri Bangsa Indonesia sudah sepakat untuk bersatu di dalam keberagaman. Hal tersebut diungkapkanya saat menjadi Narasumber  pada Seminar  yang digelar oleh (Ikatan Sarjana Katolik) ISKA Sintang bertempat  di Balai Kenyalang pada Selasa, (17/09/2019).

ISKA Sintang menghadirkan empat narasumber termasuk Wabup Askiman.  Seminar tersebut diikuti oleh sekitar 100 orang yang berasal dari pengurus dan anggota ISKA Sintang, utusan organisasi keagamaan, organisasi masyarakat, dan organisasi kepemudaan. Askiman menilai Seminar ISKA Sintang tersebut sangat bermanfaat bagi bangsa Indonesia dan Kabupaten Sintang.

“Kita terus mendorong integrasi nasional yang didasari oleh kebutuhan akan kemajuan dan pembangunan. Integrasi nasional juga didukung bahasa persatuan, kepribadian hidup berbangsa yang sama, jiwa dan semangat gotong royong dan toleransi yang kuat, rasa senasib sepenanggungan,” ungkapnya.

Baca Juga : [related_posts]

Dr. Drs. Adrianus Asia Sidot, Ketua Dewan Perwakilan Daerah ISKA Provinsi Kalimantan Barat menyampaikan founding fathers bangsa kita sudah menyepakati empat dasar bangsa Indonesia yang harus kita pahami satu persatu. “sejarah bangsa kita membuktikan ada kesepakatan para pendiri bangsa soal keberagaman. Kita berterima kasih kepada tokoh tokoh muslim saat itu yang menyepakati keberagaman dalam dasar-dasar bangsa kita saat itu” terang Adrianus Asia Sidot.

“dengan keimanan yang kuat, kita harus terus berupaya menjaga keberagaman ini. Karena kita manusia ini diberikan mandat untuk mengelola alam dan kekayaan. Kita menjadi pengelola bukan penguasa alam” tambah Adrianus Asia Sidot.

Kapolres Sintang AKBP Adhe Hariyadi, SIK, MH menyampaikan bahwa yang seringkali membuat keberagaman terganggu saat ini adalah media sosial dan teknologi informasi. “berita hoax sudah terbukti mengancam keberagaman dan persatuan kita. Inilah yang harus kita perhatikan saat ini,” ungkapnya.

“ memanas karena isu hoax yang macam-macam. Selain itu, yang mengganggu kondisi kita saat ini adalah urusan perut.  Sepetrti PETI, bakar lahan, dan kejahatan. Mari masyarakat Kabupaten Sintang untuk kompak, merawat dan menjaga keberagaman ini. Masalah apapun yang muncul di Sintang, mari kita atasi bersama-sama. Jangan bahas di media sosial. Kalau ada masalah asap dan kebakaran lahan, mari kita selesaikan bersama-sama,” ajaknya.

Dikataknnya dengan tidak membakar lahan bagian dari  merawat NKRI. “Dengan tidak meributkan hal-hal yang kecil, itu sudah merawat NKRI” imbuh Kapolres.

Sementara Ustad Edi Toni, S.Ag menyampaikan bahwa kebhinekaan merupakan sebuah keniscayaan. “perbedaan itu ada supaya kita saling kenal. Perbedaan harusnya bisa menjadi kekuatan. Idealnya dalam menjaga keberagaman dan kebersamaan maka tidak ada dominasi mayoritas dan tidak ada tirani minoritas. Maka jadilah bangsa kita menjadi kuat” terang Ustad Edi Toni, S.Ag.

Yohanes Rumpak Tokoh Muda Sintang yang juga Anggota DPRD provinsi Terpilih periode 2019-2024, menyampaikan ,  masih adanya diskriminasi dan intoleransi ditengah masyarakat yang dilakukan oknum masyarakat, negara dan tokoh agama. “misalnya ada diskriminasi terhadap pembangunan jaringan listrik dan banyak contoh lainnya,” ujar Yohanes.

“Soal asap, kita harus keroyokan dalam mencari solusi bagi petani tidak menetap. Misalkan pemberdayaan petani di pedalaman untuk beralih ke komoditi lain” terang Yohanes Rumpak. (mo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *