WC dan Sumur Bor Rumah Betang Tampun Juah Dibangun Tahun ini

oleh
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sintang, Zulkarnain

SINTANG, KALBAR- Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sintang, Zulkarnain menyampaikan Pembangunan fisik Rumah Betang Tampun Juah sudah selesai dilaksanakan setelah empat tahun penganggaran. Tahun Anggaran 2021 ini, pemerintah kembali mengalokasikan anggaran untuk pembangunan WC, sumur bor dan ruas jalan menuju WC itu.

“Fisik bangunan sudah selesai dikerjakan. Tahun 2021 ini kami akan membangun WC pria dan WC wanita yang terpisah, sumur bor dan jalan menuju kedua tempat WC,” ujarnya saat mendampingi Wakil Bupati Sintang meninjau Rumah Betang Tampun Juah yang berada di Desa Jerora I, Jalan Sintang-Putussibau, Kamis 18 Maret 2021.

Rumah Betang Tampun Juah, terletak di Desa Jerora I, Kecamatan Sintang. Dibangun dua lantai dengan ukuran bangunan 72 x 21 meter di atas tanah seluas 3.024 meter persegi. Ada 16 bilik bagian atasnya. Rinciannya, dua bilik besar dan 14 bilik yang ukuran sama dipergunakan untuk Dewan Adat Dayak (DAD) yang ada di 14 kecamatan.

“Total pembiayaan fisik menghabiskan dana 11,5 milyar yang dianggarkan sebanyak 4 tahap. Bagian bawah juga bisa untuk 30 stand,” ungkap Zulkarnain.

Pembangunan Rumah Betang Tampun Juah pada tahap I dimulai tahun 2015 dengan anggaran 4,7 milyar. Pembangunan dilanjutkan pada tahap II tahun 2017 sebesar 2,4 milyar, tahap III tahun 2018 sebesar 1,8 milyar dan tahap IV tahun 2019 dianggarkan dana sebesar 2,4 milyar.

“Seluruh anggaran sudah dilaksanakan dan selesai. Bangunan fisik rumah betang Tampun Juah juga sudah selesai,” ujarnya.

Zulkarnain berharap, rumah betang yang sudah selesai dibangun segera digunakan dan dikelola. Sebab, dia mengakui pihaknya keteteran dalam menjaga bangunan ini, karena pernah terjadi lampu hilang sampai 40 buah lampu dan besi pegangan tangga juga dipotong dan hilang. Dikatakanya, bahwa rumah betang Tampun Juah memiliki ratusan titik lampu. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan maka diperlukannya pengelola atau penjaga rumah betang tersebut.

“Jadi, kalau ada pengelola dan penanggungjawab, maka rumah betang lebih terjaga dan aman,” ucapnya. (Tim-Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *