SINTANG, KALBAR- Hujan dengan intensitas lebat yang terjadi pada Kamis, 18 Maret 2021 dini hari, menyebabkan Ruang Instalasi Bedah Sentral RSUD Ade M Djoen Sintang sempat digenangi air.
Direktur RSUD Ade M Djoen Sintang, dr. Rosa Trifina mengatakan tinggi genangan air di ruangan tersebut sempat mencapai mata kaki orang dewasa.
“Genangan air ini dikarenakan curah hujan yang tinggi, sehingga terjadi peningkatan debit air. Drainase di bangunan Rumah Sakit tidak mampu menyalurkan air tersebut secara cepat. Karena air dari perbukitan juga mengalir kesini,” terang dr.Rosa.
Air tersebut, terang Rosa, hanya menggenangi bangunan Instalasi Bedah Sentral dan lantai didepannya yang lebih rendah. Peristiwa tersebut juga baru kali pertama terjadi. ” Bangunan yang sempat tergenang air tadi adalah bangunan dengan lantai terendah di Rumah Sakit,” imbuhnya.
Menurut Rosa memang beberapa titik drainase di RSUD tersebut perlu dibenahi. Pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait supaya segera ditindaklanjuti , sehingga kedepannya tidak kembali terulang.
“Kita sangat memahami jika sekarang terdapat kekurangan, apalagi kita baru pindah ke gedung RSUD ini. Tentu, kita tidak dapat langsung membenahi semuanya secara sekaligus. Kita sudah berkoordinasi dengan instansi terkait dan mereka sudah mengirimkan personilnya sejak pagi tadi,” ungkap Rosa.
Meski begitu, Rosa memastikan bahwa pelayanan kesehatan di Rumah Sakit tetap berjalan seperti biasa. “Di bangunan ini ( Instalasi Bedah Sentral) tidak ada pasien rawat inap. Ini hanya bangunan untuk melakukan tindakan operasi. Semua layanan kesehatan berjalan seperti biasa, palingan kalau ada hanya penundaan jam operasi, misalnya yang seharusnya jam 8 pagi kita undur waktunya, karena harus memastikan ruangan tersebut kering,” terangnya.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Sintang, Zulkarnain mengatakan pihaknya langsung mengerahkan personil ke RSUD pasca menerima informasi adanya lokal RSUD tergenang banjir.
“Menyikapi itu, saya langsung membentuk Tim teknis. Saat ini mereka sudah dilapangan mengidentifikasi penyebab banjir tersebut. Itu harus kita lakukan supaya kita bisa mengambil tindakan yang tepat,” terangnya.
Identifikasi tersebut dimulai dari gedung yang sudah dibangun, kemudian catchment area tangkapan air. “Disana kami dapati catchment area nya cukup luas. Sehingga air buangannya masuk. Air yang sempat membanjiri lokal RSUD ini juga berasal dari perbukitan sekitar RSUD. Solusi nya kita harus segera membangun drainase di kaki perbukitan supaya airnya tidak lagi mengalir ke wilayah RSUD. ” terangnya. (Tim-Red)