www.ujungjemari.com, SINTANG- Bupati Sintang, Jarot Winarno tidak dapat melaksanakan open house lebaran Idul Fitri tahun 2019 ini dikarenakan rumah dinasnya belum selesai dibangun. Bupati Jarot merayakan lebaran bersama kelaurganya di Kuala Lumpur Malaysia. Setibanya di tanah air orang nomor satu di Kabupaten Sintang ini, menggelar Halal Bihalal Idul Fitri 1440 Hijriah di Pendopo pasca giat Apel bulanan, pada Senin (17/06/2019).
Halal bihalal tersebut dihadiri, pejabat pemerintah, Ketua DPRD Kabupaten Sintang, Jeffray Edward, ASN dan dan warga masyarakat Kabupaten Sintang.
Ketua DPRD Kabupaten Sintang, Jeffray Edward, yang juga hadir dan bersilahturahmi dengan Bupati Sintang mengucapkan mohon maaf lahir batin kepada Bupati Sintang dan segenab pegawai lingkungan pemkab Sintang,masyarakat Sintang dan secara.
“kita berharap dengan terus menjalin silaturahmi antara Pemerintah Kabupaten Sintang dengan seluruh elemen masyarakat dalam mensukung pembangunan daerah,” ujarnya.
Melalui momentum tersebut, Jeffray mengajak seluruh masyarakat untuk terus meningkatkan rasa persaudaraan dan kebersamaa,” persatuan dan kesatuan modal kita membangun daerah kita ini,” ungkapnya.
Jeffray berharap rumah dInas jabatan Bupati Sintang yang saat ini tengah dibangun segera selesai, sehingga tahun depan, sehingga Bupati Sintang Jarot Winarno beserta keluarga dapat melaksanakan Open House lebaran Idul Fitri tahun depan.
“pada hari H Lebaran Idul Fitri memang Bupati Sintang merayakan di negeri 9 bersama keluarga anak dan istrinya. Dan hari ini bupati baru sempat bersilaturahmi dengan kita namun ini lingkupnya terbatas. Dengan rampungnya pembangunan rumah dinas nantinya masyarakat dapat bersilahturahmi langsung dengan Bupati dan keluarga,” harap Jeffray.
Baca Juga : [related_post] |
Bupati Sintang Jarot Winarno mengungkapkan Halal Bihala tersebut digelar dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah dengan tujuan untuk mempererat ukhuwah yang ada di Kabupaten Sintang.
“Kemarin saya merayakan Idul Fitri bersama keluarga di Negeri Sembilan, Malaysia. Mau lebaran disini, kondisi bangunan tidak memungkinkan, pasca kebakaran beberapa waktu lalu. Rumah yang disewa di Transito juga tidak mungkin karena kecil, kalau ke Rumah Kopi rasanya tidak nyaman mengundang lebaran ke kebun,” ujarnya.
Menurutnya, tak ada yang berbeda dari perayaan Idul Fitri di Negeri Sembilan dengan perayaan di Kabupaten Sintang. Silaturahmi dengan keluarga dan tetangga terasa kental saat perayaan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah.
“Disana tidak ada akhir keliling maupun terempoh seperti adat disini. Usai sholat, kami bersalam-salaman, saling kunjung-mengunjungi satu dengan yang lain, dan kami menyiapkan hidangan untuk dimakan bersama dengan warga non-muslim disana, dua hari sudah selesai,” tuturnya. (Tim-Red)