SINTANG, www.ujungjemari.id- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Se-Kabupaten Sintang melakukan audiensi dengan DPRD Kabupaten Sintang, Rabu, 16 April 2025.
Audiensi ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap berbagai persoalan penting yang saat ini dirasakan masyarakat.
Rombongan mahasiswa ini disambut langsung oleh Ketua DPRD Sintang, Indra Subekti, Wakil Ketua Yohanes Rumpak, serta sejumlah anggota dewan lainnya di ruang rapat utama DPRD.
Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa menyampaikan empat isu krusial yang mereka nilai perlu segera mendapat perhatian dari pemerintah daerah, yakni;
Stunting atau masalah gizi pada anak. Pengelolaan sampah yang masih belum optimal, kesejahteraan guru honorer terutama terkait upah yang belum memadai dan Akses jalan yang sulit dijangkau di sejumlah daerah di Sintang.
Ketua BEM Se-Kalimantan (BEM SEKA) Wilayah Korda II Sektor Timur Kalimantan Barat, Fransiskus Agustyan Sanda, menyampaikan bahwa empat isu tersebut mewakili sektor penting yaitu kesehatan, lingkungan, pendidikan, dan infrastruktur.
“Kami menilai isu-isu ini tidak bisa dibiarkan terlalu lama tanpa penyelesaian. Kami minta DPRD segera mencari solusi nyata dan menyusun rencana kerja yang jelas agar permasalahan ini bisa ditangani,” ujarnya.
Mahasiswa juga menegaskan bahwa mereka tidak hanya datang menyampaikan keluhan, tetapi juga siap mengawal tindak lanjut dari hasil audiensi ini agar benar-benar dijalankan.
“Kami berharap apa yang kami sampaikan hari ini tidak hanya didengar, tapi ditindaklanjuti. Kami siap terus mengawal agar tidak hanya menjadi wacana semata,” tambah Fransiskus.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Sintang Indra Subekti menyambut positif kedatangan mahasiswa. Ia mengatakan, audiensi ini menjadi ruang dialog penting antara generasi muda dan lembaga legislatif daerah.
“Kami sangat terbuka menerima aspirasi dari adik-adik mahasiswa. Apa yang disampaikan hari ini akan menjadi bahan masukan bagi kami dalam menyusun kebijakan dan menyampaikan kepada pemerintah daerah,” jelasnya.
Namun, Indra juga mengingatkan bahwa saat ini pemerintah daerah sedang menghadapi tantangan efisiensi anggaran, sehingga diperlukan strategi yang matang untuk tetap melaksanakan pembangunan.
“Pemerintahan Pak Bala dan Ronny perlu merancang langkah-langkah cerdas agar program-program tetap berjalan walaupun dengan dana yang terbatas,” tutupnya.