Stok Terbatas, Vaksinasi  Covid-19 Dilakukan Bertahap

oleh
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang dr. Harysinto Linoh saat menyuntikan vaksin perdana ke Wabup Sintang di Pendopo Bupati, pada Selasa 16 Maret 2021

SINTANG, KALBAR –  Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang dr. Harysinto Linoh menjelaskan bahwa vaksinasi dosis pertama untuk seluruh camat Se Kabupaten Sintang, anggota DPRD Kabupaten Sintang dan seluruh pejabat eselon II di Lingkungan Pemkab Sintang dilakukan hari ini, Selasa 16 Maret 2021.

Dikatakan Sinto, selain melakukan vaksinasi pada seluruh camat Se Kabupaten Sintang, anggota DPRD Kabupaten Sintang dan seluruh pejabat eselon II di Lingkungan Pemkab Sintang, Dinas Kesehatan Sintang juga menyuntikan vaksin dosis pertama pada Wakil Bupati Sintang, Sudiyanto.

“Hari ini, Pak Wakil Bupati Sintang beserta istri juga kita berikan vaksin Covid-19 dosis pertama. Beliaukan pejabat publik. Tadi sudah kita periksa, dan hasilnya Bapak Wakil Bupati Sintang beserta istri layak menerima vaksin,” ungkapnya.

Dia menerangkan, pihaknya juga akan melaksanakan vaksinasi untuk guru dan kita targetkan bulan ini, ada juga vaksinasi untuk lansia atau lanjut usia, “namun tergantung jumlah dosis vaksin yang kita miliki,” jelasnya.

Sinto mengungkapkan ketersediaan vaksin yang dterima Kabupaten Sintang saat ini sangat terbatas. Kabupaten Sintang baru mendapatkan 4000 an dosis vaksin. Vaksin tersebut diperioritaskan untuk tenaha kesehatan dan dibagi untuk aparatur yang memberikan pelayanan publik seperti anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), TNI, Polri dan Pemadam Kebakaran (Damkar).  “Kita lakukan vaksinasi secara bertahap,” imbuhnya

Dia mengakui saat ini Sintang masih kekurangan sangat banyak dosis vaksin ini. Jumlah penduduk Kabupaten Sintang saja 426 ribu. Sementara vaksin yang sudah ada baru 4.000 vail. pihaknya kata dia sudah mengusulkan penambahan vaksin ke provinsi. Pengajuan vaksin juga harus bertahap karena vaksin memiliki batas kadarluarsa.

“Soal informasi adanya vaksin Covid-19 yang kadaluarsa pada Maret 2021 memang benar, tetapi dosisi vaksin tersebut sudah terpakai pada Februari 2021 kemarin. Jadi tidak ada masalah. Itu vaksin yang dikirim pertama kalinya. Sebelum  kadaluarsa, vaksinnya sudah kita gunakan dan habis,” tegasnya. (Tim-Red)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *