SINTANG, www.ujungjemari.id- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Yustinus, hadir dalam kegiatan Natal dan Imlek bersama PAUD Santo Antonius Padua Sintang di Langkau Kita pada Sabtu, 15 Februari 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Yustinus menekankan pentingnya menanamkan tujuh kebiasaan anak Indonesia sejak usia dini, yang diinstruksikan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen)
Yustinus menjelaskan bahwa kebiasaan pertama yang harus diterapkan adalah bangun pagi-pagi. Anak-anak harus terbiasa bangun pagi tanpa dibangunkan oleh orang tua. Kebiasaan ini akan membantu anak-anak mempersiapkan diri untuk menjalani hari dengan lebih baik. “Mari biasakan anak-anak kita bangun pagi-pagi agar mereka bisa memulai hari dengan lebih produktif,” ujarnya.
Kebiasaan kedua adalah beribadah. Setelah bangun pagi, anak-anak harus dibiasakan untuk beribadah sesuai dengan keyakinannya. “Ini adalah langkah pertama untuk membentuk karakter anak yang berakhlak baik,” kata Yustinus.
Setelah beribadah, kebiasaan selanjutnya adalah berolahraga, seperti senam pagi. Banyak sekolah yang mendorong anak-anak untuk melakukan senam atau jalan sehat, terutama pada hari Jumat, untuk menjaga kebugaran tubuh sejak dini.
Kebiasaan keempat yang juga sangat penting adalah makan bergizi. Yustinus menekankan bahwa makanan bergizi adalah pondasi dasar untuk pertumbuhan anak. “Kita harus membiasakan anak-anak untuk makan makanan sehat dan bergizi agar mereka dapat tumbuh menjadi anak-anak yang cerdas,” ujar Yustinus.
Selain itu, ia juga mendorong keluarga untuk turut berperan dalam memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup.
Selanjutnya, kebiasaan gemar belajar juga harus ditanamkan sejak dini. Yustinus mengajak para orang tua dan pendidik untuk mendorong anak-anak agar gemar membaca. “Tidak harus langsung dengan materi pelajaran berat, tetapi dengan buku cerita yang menarik, anak-anak dapat berimajinasi dan belajar dengan cara yang menyenangkan,” ujarnya.
Kebiasaan keenam adalah bermasyarakat, yang berarti anak-anak harus belajar bergaul dengan teman-teman mereka. Yustinus menjelaskan bahwa perayaan bersama seperti Natal dan Imlek ini adalah salah satu bentuk kebersamaan yang mempererat hubungan sosial antar anak.
Kebiasaan terakhir adalah tidur malam lebih awal. Yustinus mengingatkan bahwa meskipun bangun pagi sangat penting, tidur malam yang cukup juga tak kalah penting untuk mendukung perkembangan anak. “Anak-anak harus tidur lebih awal agar tubuh mereka bisa beristirahat dan tumbuh dengan optimal,” ujarnya.
Yustinus percaya dengan menanamkan ketujuh kebiasaan ini sejak dini, generasi masa depan akan tumbuh menjadi individu yang cerdas, sehat, dan berbudi pekerti baik. “TK dan PAUD adalah pondasi dasar untuk pembentukan karakter anak-anak kita, dan kebiasaan ini harus terus didorong agar anak-anak kita siap menghadapi tantangan di masa depan,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah PAUD Santo Antonius Padua Sintang, Suster Corona, menambahkan bahwa kebiasaan tersebut sudah diterapkan di sekolahnya, meskipun dengan istilah yang sedikit berbeda.
“Kami sudah mengedukasi anak-anak untuk bangun pagi dan beribadah. Di sekolah kami senam bersama setiap pagi. Kami juga sering mengadakan kegiatan seperti gerak jalan dan mengajarkan pola hidup bersih, seperti membuang sampah pada tempatnya,” jelas Suster Corona.
Terkait dengan kebiasaan makan sehat, PAUD Santo Antonius Padua juga mengajak orang tua untuk bersama-sama mendukung anak-anak dalam menjaga pola makan yang bergizi. “Kami mengharuskan anak-anak membawa makanan sehat, seperti nasi, sayur, dan lauk. Mereka tidak diperbolehkan membawa chiki atau permen,” tambah Suster Corona.
Suster Corona mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang atas dukungannya dalam menjalankan program-program yang bermanfaat bagi perkembangan anak-anak. Ia berharap anak-anak PAUD Santo Antonius Padua dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan percaya diri.